Jakarta (ANTARA News) - Perawatan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) harus dilakukan secara berkala agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, demikian disampaikan Kasubdit Terowongan dan Jembatan Khusus Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Iwan Zarkasi.

"Itu sama sekali tidak boleh luput dari perawatan, harus, agar bisa tetap berfungsi baik sebagai jembatan," kata Iwan dihubungi ANTARA News di Jakarta, Senin.

Iwan memaparkan, terdapat beberapa jenis perawatan untuk JPO yang beroperasi di seluruh Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

Secara umum, perawatan rutin JPO yang terbuat dari beton maupun baja perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan setiap hari.

Selain itu, lanjut Iwan, terdapat pemeliharaan secara berkala, yakni perawatan yang dilakukan tiga hingga lima tahun sekali untuk menjaga kekuatannya.

Untuk JPO baja, perawatan berkala dilakukan dengan mengencangkan baut yang kendur, mengganti baut yang hilang dan memperbaiki las yang rusak.

Sementara untuk JPO beton, perawatan dilakukan dengan menginjeksi beton yang retak dan melapisi jembatan dengan bahan khusus untuk mencegah kerusakan akibat serangan ultraviolet.

"Ada juga perawatan ekstra, misalnya pencegahan korosi pada JPO baja dengan pengecatan dan menjaga agar goyangnya jembatan itu tidak terlalu lama. Caranya dengan menambah plat," ujar Iwan.

Iwan menambahkan, perawatan dan pemeliharaan jembatan menjadi tanggung jawab pemilik jembatan itu sendiri, di mana si pemilik harus mengalokasikan anggaran khusus untuk menjaga keamanan setiap JPO yang beroperasi.

"Kalau di Jakarta ya Pemda DKI Jakarta. Meskipun banyak JPO, tidak boleh ada yang terlewat dari pemeliharaan," ungkap Iwan.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016