Washington (ANTARA News) - Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz, yang kepemimpinannya sedang ditinjau ulang oleh dewan bank tersebut, telah menyewa seorang pengacara terkemuka yang pernah membantu Bill Clinton melawan tuduhan pelecehan seksual. Wolfowitz,(63), mengatakan kenaikan gaji 60 ribu dolar bagi pacarnya yang karyawan Bank Dunia adalah sesuatu yang layak. Pengacara Robert Bennett, Senin, mengisyaratkan dia akan membantu Wolfowitz. "Dia minta saya agar membantunya dan menasehatinya serta menjamin bahwa semua hak-hak hukumnya terpenuhi dalam keputusan tergesa ini," kata Bennett dalam wawancara telpon dengan Deutsche Presse-Agentur (DPA). "Sesungguhnya tidak ada apa-apa di situ - tentu saja tidak ada alasan apa-apa yang akan membuat anda mengganti atau menghukum seorang presiden dari suatu organisasi," katanya. Bennett mengatakan Wolfowitz menyewanya pada Sabtu. Beberapa jam sebelumnya, dewan direktur bank 185 negara itu memulai pemeriksaan kenaikan gaji pacar Wolfowitz dan perekrutan asisten-asisten utamanya yang punya kaitan dengan pemerintahan Bush. Wolfowitz, mantan wakil menteri pertahanan AS yang ikut membantu merancang serbuan 2003 pimpinan AS ke Irak dan kelanjutannya, bersikeras tidak akan mundur dari jabatannya namun berjanji akan menerima putusan dewan. Bennett adalah pengacara Clinton dalam perkara hukum pelecehan seksual terhadap Paula Jones. Dia juga menjadi pengacara mantan wartawan "New York Times", Judith Miller, dalam kasus kriminal kebocoran identitas seorang agen dinas rahasia Amerika Serikat (CIA). Wolfowitz telah menyebabkan protes para staf atas kenaikan gaji pacarnya, Shaha Riza. Perhimpunan staf bank yang berpusat di Washington itu menyebut kenaikan gaji Shaha Riza dua kali lipat dari batas yang diperbolehkan peraturan gaji dan mereka mendesak agar Wolfowitz mundur. Wolfowitz memerintahkan kenaikan gaji tersebut sebagai bagian dari kesepakatan yang memandang bahwa Riza dipinjamkan ke Departemen Luar Negeri untuk menghindari benturan kepentingan. Hal itu terjadi setelah Wolfowitz menjadi pimpinan Bank Dunia pada 2005. Para pengecam menuduh Wolfowitz melakukan pilih kasih yang membahayakan gerakan dunia melawan korupsi, sesuatu yang telah dia canangkan dalam masa jabatannya. Dukungan untuk Wolfowitz sudah terkikis, khususnya dari negara-negara Eropa, di mana Jerman, Inggris, Prancis dan Belanda menolak menyatakan dukungannya. Skandal itu membuat sibuk dewan bank tersebut hingga berpekan-pekan dan mereka terpecah antara yang menolak dan mendukung Wolfowitz. (*)

Copyright © ANTARA 2007