Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aula Hasanuddin, Sabtu, dengan menampilkan pembicara Ustadz Dr Sihabuddin Muhaemin.

Acara tersebut dibuka oleh Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Budi Prastowo mewakili Dubes Herman Prayitno yang berhalangan hadir. Sedangkan siswa-siswa Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur (SIKL) memberikan persembahan marawis.

Pada kesempatan tersebut juga diberikan sumbangan dari infak jamaah shalat jumat kepada para TKI yang saat ini ditampung di shelter KBRI Kuala Lumpur.

Koordinator Rohani Islam (Rohis) KBRI Kuala Lumpur Ali Murtadlo menyalurkan santunan 2.000 Ringgit Malaysia (RM) kepada 90 TKI yang tinggal di shelter.

Selain TKI shelter, jamaah yang hadir juga berasal dari organisasi kemasyarakatan Indonesia di Kuala Lumpur.

Ustadz Dr Sihabuddin Muhaemin pada kesempatan tersebut mengatakan peringatan Maulid Nabi tidak ada dalilnya, tetapi dalam memperingati Maulid Nabi yang dilihat adalah hikmah dari peringatan tersebut, bukan pada dalilnya.

"Peringatan maulid bukan tuntutan Islam atau syariah melainkan tradisi orang Islam. Saya 20 tahun berdakwah di Malaysia selalu saja ada yang menanyakan hal ini. Semua berpulang pada diri masing-masing," katanya.

Sihabuddin mengatakan peringatan Maulid Nabi diselenggarakan untuk mengingat perjuangan Nabi Muhammad SAW.

"Tujuan memperingati Maulid Nabi adalah meneladani akhlak beliau. Ada sejumlah akhlak Nabi yang perlu diteladani baik sebagai suami, pedagang, pemimpin, mubaligh maupun sebagai pendidik," katanya.

Sementara itu Budi Prastowo saat membacakan sambutan Dubes Herman Prayitno mengatakan tujuan memperingati Maulid Rasul adalah mencintai dan meneladani Rasulullah SAW.

"Keberhasilan kita meneladani akhlak mulia beliau akan mengembalikan kita ke kehidupan damai sebagaimana pernah dibangun oleh Nabi Muhammad SAW," katanya.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016