Jakarta (ANTARA News) - Para pelajar Indonesia kembali memperoleh medali emas di Olimpiade Fisika Asia Ke-8 Shanghai, China, pada 22-28 April 2007, dengan meraih dua emas, tiga perak dan dua perunggu serta satu Honorable Mention. Medali emas diraih oleh Muhammad Firmansyah Kasim siswa kelas I SMAN Athirah Makassar dan Rudi Handoko siswa kelas I SMA Sutomo 1 Medan, kata staf humas Yayasan TOFI, Srisetiowati, yang dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu. Sedangkan medali perak diraih Musswadah Mukhtar SMAN 78 Jakarta kelas III, David Halim dari SMA Xaverius Bandar Lampung kelas II dan Ivan Gozali kelas I SMA Kanisius Jakarta. Sementara itu, medali perunggu diraih oleh Yosua Maranatha dari SMAN 3 Yogyakarta kelas II dan Adam Badra Cahaya SMAN 1 Jember Kelas III, serta satu Honorable Mention diraih oleh Sandy Adhitya dari Ekahana SMA Kristen 1 Penabur Jakarta. "Yang sangat mengejutkan adalah medali emas Indonesia diraih oleh pelajar kelas I, padahal hampir semua peserta olimpiade ini adalah kelas III SMA dan soal-soal yang diberikan dalam Olimpiade Fisika Asia ini setara dengan soal Fisika tingkat S2/S3," katanya. Hampir kebanyakan siswa tidak mampu mengerjakan soal-soal yang sangat sulit ini, sehingga negara seperti Australia, Israel, India, Kazakhtan, Srilangka dan lain-lain tidak mampu meraih medali emas. Hanya empat negara (China, Taiwan, Indonesia dan Singapura) saja yang meraih emas. "Nilai perolehan Firmansyah dibandingkan aabsolute winner Yun Yang dari China (dengan 43,3 point dari maksimal 50 point) hanya berbeda 0,1 point" katanya. Hampir semua negara peserta memuji keberhasilan siswa Indonesia ini yang mampu menerobos dominasi siswa-siswa Cina di Cina, tambahnya. Yang luar biasa lagi adalah Muhammad Firmansyah Kasim berhasil mengalahkan semua pelajar China dalam fisika eksperimen, namun sayang kalah sedikit dalam fisika teori, tambahnya lagi. "Firman berhasil menempati urutan kedua dari 153 peserta dengan meraih nilai total 43,2 point," katanya. Berikut ini adalah urutan 5 terbaik: 1. Yun Yang meraih nilai total (eksperimen + teori) 43,3 (China) 2. Muhammad Firmansyah Kasim meraih nilai total 43,2 (Indonesia) 3. Han Yu Zhu meraih nilai total 43,1 (Cina) 4. Tuo Cheng Cai meraih nilai total 42,9 (Cina) 5. Shu Chen meraih nilai total 42,8 (Cina) Perolehan medali tersebut, paparnya, jika ditambah lagi dengan perolehan Tim B sebagai observer yang juga diperbolehkan mengikuti olimpiade itu, maka hasilnya lebih banyak lagi, yakni ditambah satu perak, dua perunggu dan tiga Honorable Mention. Dari hasil tahun ini ditambah tahun lalu yang melahirkan Jonathan Pradana Mailoa menjadi juara dunia dengan meraih absolute winner dalam olimpiade Fisika dunia ke 37 Singapura, ujarnya, semakin menguatkan keyakinan bahwa bangsa Indonesia ternyata mampu. "Dengan demikian semakin membuka mata dunia bahwa sesungguhnya SDM Indonesia tidak bisa dipandang remeh," katanya. Prestasi di atas disambut meriah oleh masyarakat Indonesia di Cina, dengan diselenggarakannya acara "Celebration Dinner" sebagai penghargaan atas hasil jerih payah Tim Olimpiade Fisika Indonesia. Acara makan malam seusai upacara penutupan itu akan berlangsung di Westin Hotel, dihadiri Duta Besar Republik Indonesia di Cina, rombongan TOFI, beberapa pejabat dan masyarakat pengusaha Cina setempat, dan masyarakat pengusaha Indonesia di Cina. Ia menambahkan, perjuangan belum selesai, karena seusai mengikuti ajang Asian Physics Olympiade, seleksi dan pelatihan akan berlanjut sehingga menghasilkan lima siswa yang terbaik untuk diikut sertakan pada International Physics Olympiade (IPhO) XXXVIII di Tehran, Iran, pada 13-21 Juli 2007. (*)

Copyright © ANTARA 2007