Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan sejumlah objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul dipadati wisatawan mulai dari kawasan Nglanggeran hingga kawasan pantai.
"Data wisatawan yang masuk ada 30.120 orang pengunjung. Objek wisata Sri Getuk 1.520 orang dan Desa wisata Nglanggeran mencapai 1.615 orang," kata Hary.
Ia mengatakan jumlah kunjuangan wisatawan tersebut menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp260. 264.500. Jumlah tersebut belum termasuk Gua Pindul.
"Retribusi Desa Wisata Bejiharjo datanya belum masuk, perkiraan tidak jauh beda saat liburan lebih dari 1.000 orang," katanya.
Ia mengatakan libur imlek tidak ada atraksi khusus menyambut wisatawan. Saat ini untuk atraksi masuk ke dinas kebudayaan. Sementara untuk kunjungan pada Minggu (29/1) diperkirakan sudah normal dengan kunjungan pantai sekitar 10 ribuan orang.
"Kalau hari ini kemungkinan normal, jika ada peningkatan paling tidak begitu besar," katanya.
Hary mengatakan selama 2017, pihaknya ditargetkan memperoleh PAD Rp25 miliar. Sementara untuk total kunjungan selama 2016 sebanyal 2.992.897 orang, dengan total Pendapatan Asli Daerah 2016 Rp24.247.748.425, atau mencapai 104,7 persen dari target Rp23,2 miliar.
"Kunjungan non-retribusi jumlahnya sepertiga dari total kunjungan wisata," katanya.
Sementara Libur perayaan imlek, objek wisata Gua Pindul di Desa Nejiharjo, Kecamatan karangmojo, diserbu wisatawan. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah sudah memadati objek wisata susur gua dengan menggunakan ban bekas ini sejak pagi hari tadi, akibatnya suasana objek wisata Gua Pindul begitu.
Membludaknya wisatawan ini mengakibatkan para pengunjung harus rela menunggu selama berjam - jam untuk bisa menikmati keindahan Gua Pindul. Tidak hanya disitu saja, wisatawan terpaksa berdesak - desakan dengan pengunjug lain agar bisa segera masuk ke Gua Pindul.
Suasana Guq Pindul yang penuh dikeluhkan oleh wisatawan yang ada. Mereka berharap agar pengelola bisa memperhatikan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung.
"Lebih baik dibatasi yang masuk tetapi suasananya bisa nyaman, kalau seperti ini bagaimana pengunjung bisa nyaman," kata wisatawan asal Boyolali Agus Prihatin.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
