Jayapura (ANTARA News) - Manajemen Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua untuk sementara menunda distribusi BBM ke Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, karena kondisi keamanan yang sedang tidak kondusif akibat konflik Pilkada yang terjadi di daerah tersebut sejak 24 Februari 2017.

"Untuk sementara kita hentikan sampai kondusif dulu karena APMS kita juga ikut dibakar," ujar Manager Fuel Ritel Pertamina MOR VIII Zibali Hisbul Masih, di Jayapura, Minggu.

Menurutnya pada peristiwa pembakaran tersebut, ada stok BBM yang ikut hangus, namun jumlahnya tidak terlalu banyak.

"Ada BBM yang ikut terbakar, tapi hanya 180 liter premium. Pengusahanya sudah koordinasi ke kami dan kerugiannya belum bisa dihitung karena situasi masih kurang kondusif," kata dia.

Zibali menegaskan meski ada peristiwa tersebut, pihaknya tetap berkomitmen untuk dapat segera menyalurkan BBM ke Intan Jaya.

"Kita lihat senin atau selasa pengusahanya ke sana untuk cari lokasi baru. Harapannya situasi bisa cepat kondusif karena bandara ikut dipalang, jadi kami tidak bisa kirim BBM," ujarnya lagi.

Ia mengklaim, dari 11 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2017, distribusi BBM tidak terganggu kecuali ke Intan Jaya.

"Selain Intan Jaya, distribusi BBM ke kabupaten lain yang sedang menyelenggarakan Pilkada masih aman. Kami percaya aparat keamanan dapat segera mengendalikan situasi di Intan Jaya," ujar Zibali.

Diberitakan sebelumnya, kisruh Pilkada Intan Jaya berawal pada 24 Februari 2017. Pihak Polda Papua mengkonfirmasi akibat konflik tersebut hingga kini sudah ada 3 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Pewarta: Dhias Suwandi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017