Surabaya (ANTARA News) - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya M Nasih, Senin, secara resmi melepas tiga atlet dari Mahasiswa Pecinta Alam (Wanala) yang akan mendaki Gunung Mc Kinley atau Denali di Alaska, Amerika Serikat pada 21 Mei-9 Juni 2017.

Ketiga atlet yang diberangkatkan adalah Muhammad Faishal Tamimi (Fakultas Vokasi), Mochammad Roby Yahya (Fakultas Perikanan dan Kelautan/2011), dan Yasak (alumnus) yang ada dalam misi "Airlangga Indonesia Denali Expedition" (AIDeX)

Dalam upacara pelepasan yang berlangsung di Aula kampus setempat tersebut, Nasih memberikan apresiasi sekaligus motivasi kepada para atlet. Menurutnya, pendakian puncak-puncak tertinggi di dunia adalah bagian dari upaya untuk memperkenalkan Unair kepada masyarakat luar negeri.

"Dengan berkibarnya bendera Unair di puncak Denali, tentu kita akan menjadi lebih dikenal lagi karena ada yang mengibarkan bendera Unair di Puncak Denali," tutur Nasih.

Nasih menjelaskan, hal terpenting lainnya yang patut diperhatikan dalam upaya pendakian Denali adalah keselamatan para atlet. Dirinya menghendaki agar ketiga atlet mempertimbangkan aspek-aspek pendakian seperti faktor fisik dan keadaan alam.

"Sampai di Puncak Denali adalah keinginan kita, tetapi kembali ke Surabaya dan almamater dalam keadaan selamat adalah cita-cita bersama. Maka, jangan memaksakan diri dan pertimbangkanlah semua aspek dengan objektif. Saudara harus kembali ke Tanah Air dengan selamat karena bapak, ibu, dan saudara menunggu kalian di rumah" ujar Nasih.

Dalam upacara pelepasan yang juga dihadiri oleh jajaran pimpinan, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair, anggota dan senior serta pembina UKM Wanala, dan keluarga atlet. Usai sambutan pelepasan, acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bendera UKM Wanala, bendera Unair, dan Bendera Indonesia.

Sementara itu, ketua ekspedisi Faishal mengatakan Ppendakian ke puncak Denalimerupakan bagian dari ekspedisi kelima "seven summit". Ekspedisi "seven summit" merupakan serangkaian pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi masing-masing benua.

Dia menjelaskan, bahwa tim AIDeX akan mendaki di Denali selama 18 sampai 22 hari. Mereka dijadwalkan untuk bertolak dari Surabaya ke Jakarta pada 10 Mei, kemudian berangkat ke Amerika Serikat pada 16 Mei. Sedangkan, pendakian di Denali akan dimulai pada 21 Mei sampai 9 Juni.

Selain itu, selama pendakian, mereka berencana untuk tetap menjalankan ibadah puasa. "Rencananya sih pas aklimatisasi atau rest day. Pada saat "rest day" kan aktivitasnya hanya berdiam diri atau berjalan-jalan di sekitar tenda. Itu memungkinkan untuk puasa meskipun tidak full," ujar Faishal.

Selama lebih dari satu tahun mengadakan latihan persiapan, para atlet dilatih untuk terbiasa menggunakan peralatan-peralatan yang digunakan di gunung es seperti crampon (sepatu berpaku untuk mendaki gunung es), hingga sepatu bertapak lebar.

Para atlet juga secara rutin mengadakan latihan di area pegunungan seperti Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru, dan Gunung Argopuro. Dalam latihan tersebut, mereka berlatih untuk menyeret beban seberat 20 kilogram, serta teknik penyelamatan diri.

"Idealnya mendaki di sana empat sampai lima orang. Semua pendaki terhubung dengan satu tali, kalau ada satu yang terjatuh maka masih ada empat orang yang menahan. Makanya latihan kemarin di Bromo kita lebih fokus dengan teknik rescue," kata mahasiswa D3 Otomasi Sistem Instrumentasi.

Ditanya soal tujuan dan harapan pendakian, Faishal yang mewakili ketiga rekannya, bersepakat mengatakan, bahwa ekspedisi "seven summits" adalah wujud kecintaan mereka kepada alam dan Tanah Air.

"Sebagai organisasi mahasiswa pecinta alam, ini adalah cara kami menunjukkan harga diri sebagai sebuah organisasi," pungkasnya.

Selain Denali, Wanala juga pernah mendaki empat dari tujuh puncak tertinggi yang telah tim digapai adalah Puncak Cartens, Gunung Jaya Wijaya (Indonesia/1994), Kilimanjaro (Tanzania/2009), Elbrus (Rusia/2011), dan Aconcagua (Argentina/2013).

Setelah ke Denali, Wanala akan melakukan ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya untuk menggenapi ekspedisi seven summits mereka.

Pewarta: Indra/Willy
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017