Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, tetap bersikeras bahwa timnya tidak memiliki masalah besar dalam koordinasi mengantisipasi situasi bola-bola mati.

Padahal dalam laga pekan pertama Liga Inggris kontra Watford, dua dari tiga gol yang masuk ke gawang Simon Mignolet berasal dari situasi bola mati, tepatnya sepak pojok.

Bahkan sebuah sepak pojok yang gagal diantisipasi dengan baik pada menit-menit akhir harus mengubur keunggulan Liverpool dan memaksa pertandingan berakhir dengan skor 3-3.

"Saya tak bersemangat membicarakan soal itu, tapi saya harus. Jika anda ingin menyimpulkan pertandingan itu dengan kelemahan situasi bola mati, maka itu satu-satunya yang anda saksikan di laga ini dan tentu saja tidak apa-apa," kata Klopp sebagaimana dilansir laman resmi Liverpool tak lama selepas laga usai di Stadion Vicarage Road, Watford, Inggris, Sabtu.

"Kami bertahan dan menghalau sebagian besar (situasi bola mati) dengan baik namun ketika kami kebobolan satu gol dari sana itu menyiratkan kami tidak baik dalam bola mati? Tentu saja tidak," ujarnya menambahkan.

Klopp mencontohkan bagaimana Watford mengantisipasi situasi bola mati penuh dengan bumbu keberuntungan, merujuk pada tandukan Joel Matip pada menit 65 yang membentur mistar gawang dan sundulan Dejan Lovren pada menit 70 yang masih bisa diantisipasi meski tak sempurna oleh penjaga gawang Heurelho Gomes.

"Apakah dengan demikian mereka tidak memiliki masalah menghadapi bola mati dan kami iya? Saya tidak yakin," katanya.

Meski demikian, Klopp mengakui ia dan timnya harus terus memperbaiki koordinasi mengantisipasi bola-bola mati.

"Kami harus memperbaikinya, namun demikianlah cerita saya, cerita kami, yang berkecimpung di sepak bola. Bagi kami, banyak hal lain yang juga penting, fisik misalnya," pungkas Klopp.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017