Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan siap memenuhi panggilan Komnas HAM, terkait bentrokan antara aparat marinir dengan warga Desa Alastlogo, Pasuruan, sepekan silam hingga menewaskan empat orang warga dan lima anggota marinir luka-luka. "Saya tidak menolak panggilan Komnas HAM, hanya saja setelah seluruh proses penyelidikan hingga ada putusan hukum yang jelas terhadap para tersangka," kata Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto di Jakarta, Jumat. Ditemui usai mendampingi kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Australia Allan Grant (Angus) Houston kepada Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, ia mengatakan, proses penyelidikan yang kini tengah berjalan akan mendengarkan kesaksian dari semua pihak, termasuk keterangan dari marinir. Dengan begitu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dan Komandan Korps Marinir memahami apa yang terjadi dan proses hukum yang akan dijalani oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap insiden itu. "Kalau tidak ada bahan dan data yang lengkap bagaimana mereka akan menjawab segala pertanyaan Komnas HAM. Jadi kita taati proses hukum yang ada. Bukan berarti menolak," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007