Malang (ANTARA News) - Tim Dokter Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Senin, telah berhasil mengangkat sebanyak 18 serpihan peluru di tubuh Choirul Anwar (3), korban bentrok oknum marinir TNI Angkatan Laut (AL) dengan warga Alastlogo, Kecamatan Lekok, Pasuruan, Jawa Timur. Ketua Tim Dokter RSSA Malang, Dr. Subagjo Sp. B (k) TKV, mengatakan bahwa dalam operasi yang berlangsung selama enam jam itu ada faktor lamanya waktu dan kesulitan untuk melakukan operasi pada tubuh korban lantaran banyaknya serpihan peluru yang berada di sela-sela otot. "Dari 18 serpihan yang berhasil diangkat, enam serpihan besar berukuran antara tiga hingga 13 milimeter, sementara 12 lainnya berukuran 0,5 milimeter. Semua serpihan peluru itu berada di dinding dada," ujarnya. Menurut dia, khusus untuk mendeteksi serpihan logam diperlukan waktu tiga jam menggunakan "C-Arm", yaitu alat kamera penuntun untuk mencari letak serpihan peluru. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini kondisi korban dalam keadaan baik dan stabil, serta kini memasuki masa penyembuhan. "Diperlukan waktu tiga hari untuk proses penyembuhan. Jika dalam tiga hari tersebut korban sudah membaik, maka bisa dibawa pulang," ujarnya. Operasi yang dilakukan terhadap Choirul Anwar dilaksanakan di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSSA Malang. Korban masuk ruang opersi pada pukul 07.30 WIB dan kelur dari ruang operasi pada pukul 13.30 WIB. Untuk saat ini, Choirul Anwar setelah menjalani operasi dirawat diruang 12 RSSA Malang, yaitu ruang ICU/PICU/NICU. Kakek korban, Samad mengatakan, pihaknya bersyukur dengan lancarnya operasi yang dilakukan pada Choirul Anwar. "Kini keluarga tinggal menunggu proses penyembuhan, setelah operasi selesai, Choirul akan dipindahkan ke ruang 12. Ayahnya menunggu di sana," ujarnya. Sementara itu, Erwanto yang juga korban bentrokan dan melakukan operasi di ruang Insatlasi Bedah Sentral RSSA Malang telah menjalani penyambungan usus yang dipotong saat operasi pertama. Menurut Dr. Subagjo, tim dokter selain menyambung usus juga akan mengambil serpihan peluru yang hingga saat ini masih bersarang di pinggul Erwanto. Ia masuk ruang operasi setelah Choirul Anwar selesai. "Untuk Erwanto, masih ada sekitar sepuluh serpihan peluru yang akan diambil. Hampir semua serpihan berada di sekitar pinggul. Setelah itu dilakuakan penyambungan kembali ususnya," demikian Subagjo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007