Tapi salah satu kelemahan mendasar yang Indonesia hadapi adalah tidak terjadinya reformasi internal di partai politik. Maka praktik korupsi, misalnya, masih sangat marak. Salah satu masalah utama di parpol adalah sistem rekrutmen calon anggota legis
Jakarta (ANTARA News) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar uji kelayakan calon legislatif gelombang kedua, yang diikuti 43 peserta di Jakarta, Minggu (12/11). 

Anggota juri independen meliputi praktisi pendidikan Henny Supolo, mantan komisoner Komnas Perempuan dan Anak Neng Dara Affiah, pengamat politik Djayadi Hanan, mantan hakim dan pakar hukum Asep Iwan Iriawan, advokat senior  Tuti Hadiputranto, dan dosen Komunikasi UI Ade Armando.

Dalam keterangan persnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, ide dasar seleksi ini adalah kepercayaan bahwa partai politik memegang peran sangat penting di Indonesia.

"Tapi salah satu kelemahan mendasar yang Indonesia hadapi adalah tidak terjadinya reformasi internal di partai politik.  Maka praktik korupsi, misalnya, masih sangat marak. Salah satu masalah utama di parpol adalah sistem rekrutmen calon anggota legislatif yang tidak transparan," katanya.

Sebagai  partai baru, PSI ingin memperlihatkan sikap baru dengan merekrut caleg dengan cara terbuka. Kemudian diseleksi juri independen. "Kami ingin membangun tradisi baru. Rekrutmen caleg dilakukan dengan profesional, transparan, dan terbuka. Kalau input-nya baik, sistemnya juga baik, Insyaallah outputnya juga baik," ujar Toni.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi, mengaku cukup tertarik dalam menyeleksi para caleg PSI ini.

"Tadi juga, dalam dialog-dialog dengan bacaleg, muncul ide kreatif, agar tidak ada korupsi, dan lain-lain. Ini harus diteladankan oleh anggota DPR yang lain," ujar Seto.

Ia berharap, para caleg PSI nanti bisa membuktikan komitmen mereka  ketika terpilih sebagai anggota dewan.

"Mudah-mudahan komitmen ini terbukti kalau terpilih. Karena anak-anak saat ini mengamati para tokoh. Bukan hanya artis tapi juga politisi. Semoga lahir politisi-politisi bersih di Indonesia," lanjut Seto.

Mantan hakim, Asep Iwan Iriawan, mengatakan para bacaleg punya latar belakang beragam. "Saya kaget ada yang berlatar belakang engineer, lulusan ITB, dan berpengalaman di dunia minyak. Kalau saya jadi mereka, ngapain masuk ke partai?!” kata Asep.

Karena itu, Asep memuji upaya PSI ini. “Makanya saya apresiasi. Saya pikir harus dimulai “nyalakan api-api kecil’ ini dan semoga akan terus membara,” kata dia.


Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017