Kupang (ANTARA News) - Otoritas Taman Nasional Komodo (TNK) membatasi area kunjungan di tujuan wisata nasional itu dengan hanya memperbolehkan wisatawan ke Pulau Rinca, NTT, akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah setempat.

"Untuk sementara kami hanya izinkan wisata ke Pulau Rinca karena kondisi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan TNK," kata Kepala TNK Sudiyono saat dihubungi Antara di Kupang, Rabu.

Menurutnya, pembatasan itu untuk menghindari adanya kecelakaan kapal-kapal yang melayani wisatawan yang berwisata bahari di destinasi yang terkenal sebagai habitat satwa purba komodo (varanus komodensis), yang ada di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores itu.

Mengingat dalam kondisi normal, lanjutnya, terdapat sedikitnya 300 kapal yang setiap hari berlalu-lalang melayani wisatawan di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo, katanya.

"Untuk itu demi keamanan dan keselamatan wisatawan maka kami batasi areal kunjungan hingga kondisi cuaca membaik," katanya.

Ia menjelaskan, wilayah perairan yang perlu diwaspadai terutama menuju Padar Selatan dan Gili Lawak yang dilanda angin kencang maupun hujan deras yang disertai petir.

"Karena kami juga belum memasang anti petir di kedua lokasi tersebut," katanya.

Sudiyono mengakui, pembatasan areal kunjungan itu bisa berdampak pada menurunya arus kunjungan terutama wisatawan yang berkegiatan di laut.

"Kemudian wisatawan yang datang dengan jalur penerbangan juga saya kira akan berdampak menurun dalam kondisi cuaca seperti ini," katanya.

Ia menambahkan, untuk sementara pihaknya belum menerima laporan dampak kerusakan akibat cuaca buruk tersebut namun masih terus dipantau.

Selain destinasi wisata Komodo, sebelumnya Balai Taman Nasional Kelimutu juga terpaksa telah menutup sementara kawasan pariwisata unggulan Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, menyusul cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melanda kawasan setempat dalam beberapa hari terakhir.

"Penutupan sudah kami umumkan secara resmi melalui surat edaran yang kami keluarkan Senin (29/1)," kata Kepala Seksi Wilayah 1 Moni Taman Nasional Kelimutu Benediktus Rio saat dihubungi wartawan dari Kupang, Senin (29/1) lalu.

Ia mengatakan, angin kencang disertai hujan lebat mengakibatkan sejumlah pohon tumbang pada beberapa titik yang mengganggu aktivitas pariwisata.

"Beberapa toilet serta shelter juga rusak, untuk itu kami mengambil langkah buka tutup dan saat ini sementara kami tutup," katanya.

Benediktus menambahkan, kawasan wisata tersebut terpantau masih diterjang angin kencang dengan kabut disertai hujan sehingga wisatawan tidak bisa menyaksikan keindahan danau tiga warna tersebut akibat adanya kabut tebal.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018