Los Angeles (ANTARA News) - "Harry Potter and the Order of the Phoenix" membukukan pemasukan saenilai 330 juta dolar di seluruh dunia pada akhir pekan pembukaannya, ketika film itu diputar secara besar-besaran, tak kurang pada 12.000 bioskop, Variety melaporkan Senin. Peluncuran film kelima dalam serial tentang bocah penyihir itu merupakan penayangan perdana terbesar hingga sejauh ini, dengan hanya menyaingi "Spider-Man 3" dan "Pirates of the Caribbean : At World`s End". Di AS film itu berhasil meraup pemasukan senilai 140 juta dolar dan 190 juta dolar lainnya dari penayangan di seluruh dunia. Laporan itu, seperti dikutip DPA dan AFP, mengemukakan bahwa film itu mendominasi gedung bioskop di seluruh 61 pasar, tempat film itu melakukan debutnya. Sekuel kelima "Harry Potter" ini menciptakan rekor pemasukan terbesar pada peluncuran empat harinya di Inggris dengan nilai mencapai 32,5 juta dolar. Di Meksiko film itu mencetak pemasukan senilai 10 juta dolar, 7,1 juta dolar di Brazil, 14,4 juta dolar di Australia, 12,1 juta dolar di Korea Selatan dan 11 Juta dolar di Italia. Film itu juga mencatat pemasukan terbesar tahun ini pada rilisnya di Jerman, tempat "Phoenix" membukukan pendapatan senilai 18,7 juta dolar dari penjualan tiket. Rilis akhir pekan itu merupakan pembukaan paling sukses hingga sejauh ini dari semua film Harry Potter, sehingga seluruh film tentang bocah penyihir itu telah meraup pemasukan sebesar 3,9 miliar dolar dari penayangannya di seluruh dunia. Diangkat dari novel laris karya pengarang Inggris, JK Rowling, film-film Harry Potter telah menjadi film blockbuster utama, dengan empat film pertamanya mengantongi pemasukan 3,5 miliar dolar dari penjualan tiket di seluruh dunia. Spekulasi nasib Harry Para analis menyatakan film terakhir Harry Potter itu menikmati keuntungan besar, menyusul publisitas besar-besaran yang muncul dari penerbitan mendatang novel ketujuh dan terakhir serial bocah penyihir berkaca mata itu. Buku itu, dengan judul "Harry Potter and the Deathly Hallows", akan diluncurkan beberapa sesaat setelah tengah malam pada 21 Juli. Sang pengarang mengatakan beberapa tokoh cerita akan mati pada buku terakhir, namun dia tak menyatakan apakah bocah penyihir itu termasuk di antara mereka Spekulasi semakin santer mengenai kemungkinan Rowling membunuh pemeran utamanya, Harry Potter, dalam buku terakhir tersebut. Hingga sejauh ini, hanya Rowling dan 20 orang lainnya, yakni ilustrator, penyunting dan pakar kontinuitas, yang mengetahui akhir kisah dari novel ini. Koran tabloid The Sun berspukulasi, Sabtu, bahwa Harry Potter kemungkinan akan melakukan bunuh diri dalam buku itu. Para penggemar juga merasa waswas kalau-kalau Harry-lah yang akan dimatikan pengarang dalam buku terakhir ini. Mereka melancarkan imbauan kepada Rowling untuk menyelamatkan Harry. (*)

Copyright © ANTARA 2007