London (ANTARA News) - Apakah Harry Potter akan mati? Fiksi ataupun bukan, pertanyaan mengenai yang akan terjadi pada penyihir muda dalam buku ketujuh serta edisi terakhir dari buku yang berjudul "Harry Potter and the Deathly Hallows" itu menjadi bahan pembicaraan jutaan masyarakat penggemarnya lima hari menjelang buku tersebut beredar di pasaran Para penerbit telah melakukan banyak hal untuk melindungi rahasia tersebut dan ribuan pembaca Harry Potter telah memilih secara online dalam polling mengenai itu, para bandar tampaknya juga dapat membaca yang dipikirkan para penjudi mengenai pertanyaan tersebut. Buku jilid keenam meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab seperti, apa dan di mana letak Horcruxes? Apakah "Deathly Hallows"? Siapakah R.A.B yang misterius? Di mana letak kesetiaan Severus Snape? dan apakah Ron dan Hermione akan bersatu? Tetapi, ketika pengarangnya J.K Rowling mengatakan pada akhir Juni 2006 bahwa ia akan mematikan paling tidak dua karakter dalam buku ketujuh, dan yang ketiga akan mendapat penangguhan, permainan tebak-menebak pun dimulai. Hal tersebut mengakibatkan pengamanan semakin diperketat untuk melindungi isi dari buku ketujuh yang diharapkan terjual lebih dari tujuh juta kopi di seluruh dunia, sesuatu hal yang sepertinya berasal dari film "Heist". "The Sunday Telegraph" melaporkan bahwa beberapa truk yang membawa buku tersebut dari gudang ke toko buku pada minggu ini akan dilengkapi dengan sistem pelacak satelit untuk memastikan truk-truk itu tetap berada pada rute yang sudah ditetapkan. Rak-rak buku dari Harry Potter ketujuh itu juga dilengkapi dengan alarm yang biaya operasinya diperkirakan memakan biaya 10 juta pounds atau sekitar 20 juta dolar AS. Penerbit buku Harry Potter di Inggris Bloomsbury, tidak akan memberi komentar pada pengamanan yang mereka terapkan. Tetapi mereka menggaris bawahi mengenai sanksi yang dapat diterima oleh para penjual buku retail Harry Potter jika mereka melanggar perjanjian yang telah ditandatangani. "Kami memiliki spesialis hukum media yang bekerja selama 24 jam setiap harinya, tujuh hari seminggu untuk mengatasi berbagai pelanggaran atau kebobolan yang mungkin terjadi," katanya. "Merupakan perhatian utama Bloomsbury untuk memperkuat peraturan itu serta akan segera melakukan tindakan selanjutnya jika memang diperlukan," ujarnya. Pada Senin, para fotografer mengaku telah ditunjukan tujuh halaman epilog dari buku ketujuh Harry Potter yang dapat dilihat di internet, yang apabila ketujuh halaman tersebut asli dapat menjadi kunci dari berbagai rahasia yang ada. "Begitu banyak penggemar fiksi dan begitu banyak pemimpi di internet, dan mereka amat pintar jika mereka bersama-sama," kata juru bicara Bloomsbury. "Kita akan meminta kepada semua orang untuk bekerjasama menjaga kerahasiaan plot tersebut sampai dengan tanggal 21 Juli. Kami tidak menyangka banyak masyarakat yang ingin merusak kerahasiannya," ujarnya. Pada 2003, seorang pekerja percetakan di Inggris dihukum 180 jam kerja sosial setelah menawarkan untuk menjual tiga bab dari buku Harry Potter kelima kepada sebuah tabloid. Dua tahun kemudian beberapa kopi dari buku keenam dijual lebih awal di Kanada, yang mendorong para distributor di tempat itu mengaplikasikan perintah pengadilan mengenai pembatasan bagi para pembeli untuk mengungkap plot-plot dalam buku itu selanjutnya. Para ahli Harry Potter mengatakan, mereka cukup terkejut bahwa kebocoran dari buku tersebut tidak merusak peluncuran dari "Deathly Hallows". "Sepertinya buku edisi terakhir ini telah sampai pada tahap penerbitan tanpa adanya hambatan dari para perusak. Dan jika buku tersebut sampai di toko buku tanpa adanya halangan dari para pengganggu, maka itu akan menjadi sangat luar biasa," kata Melissa Anelli, editor pada situs populer bagi para penggemar Harry Potter di http://www.the-leaky-cauldron.org/ "Saya berharap akan ada satu pengganggu besar," katanya menambahkan. Walaupun penerbit Harry Potter benar-benar melindungi rahasia tersebut sampai dengan Sabtu, Anelli berharap jawaban dari pertanyaan besar itu akan muncul di internet dalam waktu beberapa jam sebelum buku tersebut dirilis. Daniel Radcliffe yang bermain sebagai Harry Potter pernah menyumpahi seorang pengganggu yang mengendarai mobil dan berteriak kepada para penggemar buku Harry Potter ketika mengantri untuk buku jilid keenam bahwa dalam buku keenam Dumbledore meninggal. Teriakan pengganggu itu tentu saja memberi kejutan luar biasa kepada para penggemar itu. "Horrible pigs, vile scumbags (babi buruk)," serapah Daniel kepada pengganggu itu yang merupakan candaan yang ia katakan kembali kepada Kantor Berita Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007