Karachi (ANTARA News) - Polisi Pakistan berhasil menjinakkan bom di luar pusat perbelanjaan Karachi, Jumat malam, yang memaksa sebuah toko yang akan menyiarkan secara langsung peluncuran buku ketujuh Harry Potter membatalkan acara tersebut, kata pihak Kepolisian, Sabtu. Pakistan saat ini sedang berada dalam aura ketakutan akan teror setelah militan Islam melakukan berbagai serangan bunuh diri yang bulan ini telah menewaskan kurang lebih 180 orang. Salah satu toko buku di Karachi pada pukul 04.00 WIB Sabtu dini hari bertempat di pusat perbelanjaan Park Towers berharap dapat menarik perhatian kaum muda serta para penggemar Harry Potter dalam peluncuran buku edisi terakhir tersebut. Yang terjadi malah sejumlah pihak Kepolisian mendatangi dan memeriksa mall tersebut setelah menerima telepon ancaman bom dari orang yang tidak dikenal. Dua kotak berisi 10 kg hingga 12 kg bahan peledak RDX ditemukan dalam sebuah mobil curian bermerek Suzuki. "Kami telah berhasil menjinakkan kedua bom yang memiliki daya ledak tinggi itu," kata Kepala Pasukan Penjinak Bom Mohammad Iqbal. Berbagai ancaman bom yang dilakukan oleh militan Islam tersebut merupakan tindakan balas dendam terhadap operasi militer yang telah menghancurkan kubu pertahanan mereka di sebuah mesjid di Islamabad awal bulan ini. Pemerintah mengatakan, paling tidak sebanyak 102 orang terbunuh dalam penyerangan yang terjadi di Red Mosque (Mesjid Merah) tempat pergerakan gaya Taliban mengakar di situ. Banyak dari serangan bom tersebut terjadi di sebelah barat laut dan menargetkan polisi serta para tentara. Karachi hingga saat ini belum pernah menjadi target dari para Militan Islam tersebut, dan pihak Kepolisian sejauh ini belum dapat mengatakan apakah ancaman bom mobil di toko buku itu juga terkait dengan mereka. Bom mobil yang merupakan serangan bunuh diri yang terjadi di dekat kota Hub awal minggu ini menargetkan para insinyur asal Cina. Serangan tersebut telah membunuh 30 orang termasuk beberapa pekerja asal Cina yang mengawal Kepolisian. Polisi mengatakan, kejadian ini berhubungan dengan serangan yang dilakukan oleh para militan Islam yang terjadi di daerah Utara, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007