Cirebon (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Cirebon, Jawa Barat, memediasi warga dua desa yang terlibat tawuran dengan memanggil tokoh masyarakat untuk saling menjaga keamanan.

"Kami mengajak kepada seluruh tokoh pemuda, tokoh agama maupun tokoh adat untuk menyampaikan kepada masyarakatnya agar membantu menjaga kondusivitas wilayahnya pascakerusuhan," kata Kapolresta Cirebon AKBP Roland Ronaldy di Cirebon, Jumat.

Menurutnya semua harus berperan aktif untuk saling mengawasi dan juga menjaga keamanan, terutama mereka yang mempunyai pengaruh di masyarakat diharapkan bisa mengarahkan warga agar bisa tenang.

Ia mengatakan tawuran antarwarga dua Desa, yaitu Desa Suranenggala Kidul, Kecamatan Suranenggala dan Desa Kartasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, membuat warga menjadi was-was dan takut.

Baca juga: Polres Cirebon siagakan personel cegah tawuran susulan

"Dampak dari kerusuhan tersebut kehidupan masyarakat dua desa terganggu dan kerusakan rumah di mana-mana," ujarnya.

Mengenai kasus penganiayaan pada Selasa (29/5) yang menyebabkan korban meninggal dunia, menurut Kapolresta sudah ditindaklanjuti.

"Kami pastikan kasus penganiayaan yang menjadi masalah ini sudah ditangani dan kami juga sudah mengamankan tersangkanya," katanya.

Untuk itu, Kapolresta meminta masyarakat agar percaya kepada kepolisian untuk memproses sesuai undang-undang.

"Jangan sampai para kepala desa maupun camat memprovokasi atau terprovokasi untuk membuat tindak kejahatan baru," katanya.

Sementara itu Camat Suranenggala Indra Fitriani mengatakan pihaknya sudah mengimbau kepada para kepala desa dan tokoh mayarakat agar menjaga kondusivitas wilayah masing-masing.

"Kami juga sepakat tidak akan mengulangi kejadian serupa melakukan tawuran antardesa dan selalu duduk bersama dalam menghadapi masalah khususnya kedua desa yang bertikai," katanya.

Baca juga: Polresta Cirebon siaga cegah tawuran antardesa

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018