Jakarta (ANTARA News) - Tim estafet putra Indonesia terus memperbaiki teknik peralihan tongkat maupun perbaikan waktu masing-masing atlet selepas menjuarai turnamen Korea Selatan Terbuka di kota Yecheon, pada Sabtu (16/6).

"Kami harus mempertajam semua teknik, kekuatan, serta catatan waktu semua atlet. Komposisi tim kemarin itu bagus meskipun ada satu atlet yang mengikuti uji coba lain," kata pelatih tim estafet putra Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Eni Sumartoyo, di Jakarta, Rabu.

Tim estafet putra Indonesia yang terdiri dari Yaspi Boby, Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara meraih medali emas di kejuaraan Korea Terbuka 2018 setelah membukukan waktu 39,76 detik.

Tim Merah-Putih itu mengalahkan tim tuan rumah Korea Selatan yang meraih waktu 40,61 detik dan tim Hong Kong 41,06 detik.

"Atlet-atlet kami tidak berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno karena masih tertutup untuk persiapan pembukaan Asian Games. Bagi atlet estafet, lintasan lari sama saja kecuali teknik berbeda itu akan menentukan hasil berbeda," ujar Eni.

Eni berharap atlet-atlet Indonesia sebagai tuan rumah dapat berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno setelah upacara pembukaan Asian Games pada 18 Agustus.

"Kami akan berlomba pada 25 Agustus. Semoga proses pembongkaran panggung tidak lama," katanya.

Dalam kejuaraan di Korea Selatan, komposisi tim estafet Indonesia tidak diperkuat atlet muda Lalu Muhammad Zohri sebagaimana ketika mereka berlatih di Amerika Serikat pada Maret.

Pemusatan latihan nasional PB PASI mengirim Lalu ke kejuaraan junior Asia di Gifu, Jepang, pada awal Juni. Atlet senior Yaspi Boby masuk dalam tim estafet dan menggantikan Lalu.

"Kami masih punya persiapan setidaknya satu bulan. Saya rasa hasil yang dicapai sampai sekarang sudah cukup baik," kata Eni setelah perlombaan di Korea Selatan. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018