Tugas kita semua melindungi anak-anak. Anak-anak adalah anak kita semua. Kalau kita lihat ada anak berkelahi, harus melerai dan bantu agar jangan ada perkelahian
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan pihaknya sedang mengkaji kasus anak SD di Garut, Jawa Barat, yang meninggal karena bertengkar dengan sesama temannya.

"Kami kaji dulu perkembangannya seperti apa. Namun, apa pun yang terjadi dan di mana pun, biasanya kepala dinas kami sudah menangani," kata Yohana saat diwawancarai di Jakarta, Kamis.

Yohana mengatakan kasus itu harus masuk ke dalam sistem peradilan pidana anak yang mengedepankan keadilan restorasi melalui mediasi. Anak-anak masih bisa dibina sehingga tidak boleh dihukum berat sebagaimana orang dewasa.

Yohana mengakui belum mengetahui kronologis kejadian tersebut secara jelas. Namun, dia menyatakan rasa sedih dan penyesalannya atas kejadian tersebut.

"Tugas kita semua melindungi anak-anak. Anak-anak adalah anak kita semua. Kalau kita lihat ada anak berkelahi, harus melerai dan bantu agar jangan ada perkelahian," tuturnya.

Sebelumnya, anak kelas enam SD di Garut meninggal dengan luka sabetan benda tajam setelah berkelahi dengan teman sekelasnya.

Menurut keterangan dari pihak kepolisian, pemicu perkelahian itu karena salah satu anak kehilangan buku yang kemudian ditemukan di bawah meja belajar anak lainnya.

Akhirnya terjadi saling tuduh dan perkelahian yang berujung pada salah satu anak meninggal.

Baca juga: Khofifah soal pelajar SD tewas: sekolah lalai

Baca juga: Pelajar SD tewas diduga berkelahi dengan rekannya

Baca juga: Polisi olah TKP lokasi tewasnya pelajar SD

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018