Jakarta (ANTARA News) - Posisi tim Indonesia merosot ke urutan 14 dengan 13 VP (Victory Point) setelah pada pertandingan babak kelima dan enam, Rabu, tim Merah-Putih hanya mampu menambah tiga setengah angka, setelah menang melawan Afrika Selatan 2,5-1,5 dan kalah dari Swiss 1-3 pada Olimpiade Catur Dunia U-16 di Singapura. Sementara itu, posisi puncak klasemen diduduki tim India dengan 19 VP, disusul Filipina dengan 16 VP. Olimpiade Catur KU-16 yang diikuti 34 tim dari 25 negara ini akan berlangsung 10 babak hingga 11 Agustus 2007, demikian dilaporkan Humas PB Percasi, Kristianus Liem, dari Singapura. Ketika menghadapi Swiss Rabu (8/8) pagi, Farid Firman Syah dan Rian Kapriaga di papan dua dan tiga tampil buruk dengan melakukan berbagai kesalahan yang tidak perlu dan berturut-turut menyerah dari Kambez Nuri dan Jonathan Rosenthal. Rian misalnya, ketika merasa membuat kesalahan pada langkah ke-26 dengan memajukan bidak g6, tiba-tiba merasa posisinya bakal kalah karena ada serangan lawan menyeter sambil mengancam gajah dan kudanya. Sejak itu moral Rian merosot sehingga berturut-turut melakukan langkah jelek. Padahal posisi Rian yang lebih menyerang masih bagus, tapi memang harus akurat. Langkah ke-28, benteng ke petak h2 suatu kesalahan fatal lagi, seharusnya benteng tersebut berhenti di petak g2 dengan ancaman dashyat ke petak g7. Kesalahan fatal dibuat Rian lagi pada langkah ke-31 dengan menggerakkan menterinya ke petak g3. Seharusnya menteri ditempatkan di petak e2 melindungi benteng di h2 dan kuda di e1 sambil mengancam bidak h5 lawan diteruskan mengancam mat di petak h8. Sehingga lawan dipaksa mengorbankan menterinya untuk satu benteng dan satu gajah yang berarti Rian masih unggul! Satu kesalahan lagi dibuat Rian pada langkah ke-36 dengan memindahkan kudanya yang terancam ke petak a5 yang membuat posisinya langsung ambruk. Kalau kuda tersebut ia pindahkan ke petak f5 maka pertarungan masih panjang walau ia sedikit di bawah angin. Rian menyerah langkah ke-42 pertahanan Sisilia Taimanov. Notasi partai tersebut terlampir di bawah laporan ini. Sementara itu, Sugeng Prasetyo di papan empat bermain remis lawan Nicolas Duport, demikian pula Irene Kharisma di papan satu lawan Marco Lehmann. Irene yang unggul satu bidak dalam permainan akhir benteng dan gajah seharusnya juga bisa menang, kalau saja dalam krisis waktu tidak terus memaksakan diri dengan mengkalkulasi langkah-langkah taktis. Seharusnya ia menggunakan pemahaman posisional dengan membawa rajanya terus maju ke petak c5 membantu bidak bebasnya yang sudah di petak c7, bukan malah menjalankan rajanya mundur ke petak c3 yang akhirnya membuat bidak bebas andalannya jatuh. Pada babak kelima Selasa (7/8) malam, tim Indonesia menundukkan Afrika Selatan dengan skor 2,5-1,5. Dua pemain yang mencetak kemenangan adalah Irene Kharisma dan Sugeng Prasetyo yang masing-masing mengalahkan Anant Dole dan Jason Naidoo. Sedangkan Rian Kapriaga bermain remis lawan Vincent Hercules Benjamin. Satu-satunya dikekalahan diderita Yusuf Maulana dari Eitel Kruger. (*)

Copyright © ANTARA 2007