biaya investasi untuk pembangunan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar ini mencapai Rp16 triliun baik untuk konstruksi maupun fasilitas seperti rest area di dalamnya.
Bandar Lampung,  (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan pembangunan ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar segera selesai sehingga dapat beroperasi total untuk dilalui kendaraan pada akhir tahun, khususnya mudik Natal dan Tahun Baru.

Dalam kunjungannya menyusuri ruas tol tersebut di Provinsi Lampung, Rabu, Menteri Rini mengungkapkan pembebasan lahan menjadi kendala pembangunan tol sepanjang 140 kilometer tersebut. Ia pun menargetkan pembebasan lahan, khususnya di daerah Tangjungsari, Lampung Selatan.

"Kita targetkan pembebasan lahan bisa selesai September, bisa dikejar dalam 1,5 bulan ini sehingga bisa dilalui denga baik pada Libur Natal dan Tahun Baru dan beroperasi secara penuh," kata Rini.

Dalam kunjungannya menyusuri ruas Tol Trans Sumatra tersebut, Menteri Rini didampingi sejumlah direksi BUMN, yakni Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra, Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo, Direktur Utama PP Lukman Hidayat dan Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.

Proyek Tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan sinergi dari empat BUMN Karya, yakni PT Waskita Karya Tbk (Persero), PT PP (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor. Sementara PT Hutama Karya (Persero) sebagai investor dalam proyek tersebut.

Ada pun biaya investasi untuk pembangunan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar ini mencapai Rp16 triliun baik untuk konstruksi maupun fasilitas seperti rest area di dalamnya.

Secara rinci, PT Hutama Karya mencatat hingga saat ini realisasi fisik pembangunan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah mencapai 89,75 persen untuk Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo dan dikerjakan oleh PT PP .

Untuk Paket 2 Sidomulyo-Kotabaru yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) sudah mencapai 90,84 persen. Sementara paket Paket 3 Kotabaru - Metro yang dikerjalan PT Adhi Karya (Persero), saat ini realisasi fisiknya sudah mencapai 83,37 persen dan untuk Paket 4 Metro-Terbanggi Besar yang digarap PT Wijaya Karya (Persero) sudah mencapai 91,53 persen.

"Kehadiran tuas tol ini tentu akan memberikan manfaat bagi percepatan konektivitas masyarakat di Lampung khususnya dan di Pulau Sumatera umumnya dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," kata Rini.

Menteri Rini juga mendorong peran BUMN dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dengan memaksimalkan rest area di sepanjang jalan tol untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

PT Hutama Karya (Persero) sebagai operator di ruas tol Lampung-Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah menyiapkan Rest Area yang tersebar di beberapa titik yang akan diisi dengan mushola, restoran/tempat makan, toilet, fasilitas isi ulang (top-up) uang elektronik, minimarket, serta fasilitas penunjang lainnya.

Hutama Karya berkomitmen, sebanyak 30 persen tenant yang ada di Rest Area pada ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar diisi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) unggulan di sekitar wilayah Provinsi Lampung.

Produk-produk lokal diharapkan dapat bersaing dengan produk asing serta dapat membantu meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat sekitar Provinsi Lampung.
Baca juga: Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dapat dilalui arus mudik lebaran
Baca juga: ARTIKEL - Sensasi melintasi Tol Sumatera di Lampung

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018