Bandung (ANTARA News) - Dua kekalahan beruntun Persib "Maung Bandung" serta tuntutan bobotoh untuk mengembalikan bek Nyelk Nyobe Gregorius, membuat pelatih Arcan Iurie Anatolievici mengalami stress, sehingga terpaksa menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin Bandung, Selasa. "Saya antarkan ke RS Hasan Sadikin Bandung, ia mengeluh sakit dada bagian kiri. Ia sedikit stress, namun saya khawatir mengalami gangguan jantung," kata Manajer Persib, Yossi Irianto, di Bandung. Pelatih Persib itu dirawat di Ruang Parahyangan RS Hasan Sadikin. Pria asal Moldova itu dipastikan tidak akan mendampingi Persib saat melawan Persela yang akan berlangsung di Stadion Siliwangi, Bandung, Rabu besok. Menurut Yossi Irianto, Arcan Iurie akan menjalani general check up, Rabu besok, untuk mengetahui penyebab sakit pada bagian dadanya itu. "Kekalahan Persib dan permintaan mengembalikan Nyelk membuatnya stres, mungkin stadium dua," katanya. Manajer Persib itu mengaku, sehari pasca kekalahan Persib dari PSIS, Iurie minta izin pergi ke Jakarta. Senin sore sudah pulang kembali ke Bandung, Selasa pagi mengeluh sakit dada sebelah kiri. Yossi juga menyangkal Iurie menghindar dari tanggung jawab atas kekalahan Persib. Selain itu ia membantah rumor tentang kemungkinan pencopotan posisi pelatih Persib pasca kekalahan dari Persija dan PSIS itu. "Saya tegaskan tidak ada rencana seperti itu, ia akan kembali melatih Persib," kata Yossi, tanpa menyebutkan lama perawatan pelatih itu. Ia menyebutkan untuk mengembalikan kondisi Iurie, ia meminta dua dokter ahli jantung mengawasi kesehatan Iurie selama menjalani perawatan di rumah sakit. Untuk sementara tim ditangani oleh trio pelatih, Robby Darwis-Jajang Nurjaman-Anwar Sanusi. Pada kesempatan itu, Yossi Irianto meminta kepada semua pihak agar tidak panik atas kekalahan beruntun Persib Bandung karena masih banyak kesempatan. "Saya berharap tidak perlu panik dengan dua hasil terakhir, perjalanan masih panjang. Secara permainan tim Persib tidak buruk," katanya. Jenguk Walikota Sementara itu, Selasa malam seluruh pemain, official dan pengurus Persib menjenguk Walikota Bandung yang juga Ketua Umum Persib, H Dada Rosada, yang baru sembuh dari sakit. Manajemen tim Persib melaporkan kondisi terakhir tim "Maung Bandung" itu sekaligus strategi yang akan ditempuh untuk bertahan di empat besar Grup Barat. Manajer Tim Persib mengemukakan dua kekalahan terakhir Persib tidak bisa menjadi tanda penurunan performance Persib, karena secara umum permainan tim cukup bagus. "Target tim pada putaran kedua ini kita mencapai 60 poin, jadi pada putaran kedua minimal butuh 23 poin lagi masuk ke zona aman empat besar," katanya. Terkait pergantian pemain dengan masuknya Leontin Chitescu dan Sandy, menurut Yossi sudah dilakukan dengan perhitungan. Pada kesempatan itu, manajer Persib juga melaporkan tragedi tragis tim "Maung Bandung" saat bertandang ke Persija Jakarta. Sementara itu, Ketua Umum Persib, H Dada Rosada, mengatakan ia mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang sudah diambil manajemen Persib. Namun ia juga sudah mempersiapkan berbagai langkah serta alternatif strategi lainnya ke depan untuk membangun prestasi Persib di Liga Indonesia 2007 ini. "Meski saya sakit, saya ikuti perkembangan Persib. Banyak laporan yang masuk dari A sampai Z semuanya masuk ke saya. Jadi saya tahu yang terjadi dan sudah menyiapkan langkah-langkah yang akan diambil," katanya. Pada kesempatan itu, Dada Rosada meminta kepada para pemain untuk fokus kepada pertandingan dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi permainan. "Tugas pemain fokus pada pertandingan, itu saja. Perhatian kepada Persib cukup besar sangat wajar karena Persib adalah tim besar," kata Dada Rosada menambahkan. Meski sudah sembuh, namun Walikota dan Ketua Umum Persib itu dipastikan tidak akan mendampingi tim Persib hingga 31 Agustus 2007 karena masih dalam tahap penyembuhan. (*)

Copyright © ANTARA 2007