Jakarta (ANTARA News) - Pundi-pundi emas kontingen renang Indonesia bertambah empat buah pada hari ketiga Kejuaraan Kelompok Umur Asia yang digelar di Stadion Renang Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu. Perenang putra Indonesia yang berusia 14 tahun Dien Ardiansyah menyumbang emas pertama untuk tim Merah Putih dari nomor 50m gaya dada putra KU C (di bawah 14 tahun) dengan catatan waktu 32,07 detik. Namun demikian, catatan waktu yang dibukukan Dien masih jauh dari rekor KU Asia yaitu 30,76 detik atas nama Daki Sakata dari Jepang pada 2005. KU C kembali mempersembahkan emas untuk Indonesia, kali ini dari nomor 200m gaya punggung putri melalui Fibriani Ratna Maritha. Dari nomor ini, Indonesia juga mendulang perak melalui Yessy Yosaputra. Perenang yang tergabung di Pelatnas SEA Games Thailand, M. Akbar Nasution mempersembahkan emas kedua dari nomor 400m gaya ganti perseorangan putra KU A (di atas 18 tahun). Prestasi Akbar tidak sebatas meraih emas saja, melainkan mencetak rekor KU Asia yang baru dengan catatan waktu empat menit 30,13 detik, lebih cepat dari rekor lama atas nama Gordienko Dmitry dari Kazakhtan dengan waktu 4:33,00 detik yang ia cetak pada 2002. Bagi Akbar, medali itu juga merupakan medali ketiganya di kejuaraan tersebut setelah meraih perak dan perunggu, masing-masing pada hari pertama dan kedua kejuaraan. Zasa Pinkan Kinanti pun tidak mau kalah dari rekannya di Pelatnas. Perenang yang turun di KU B (15 - 17 tahun) itu meraih emas dari nomor 1.500m gaya bebas putri. Pada nomor yang hanya diikuti tiga perenang itu, Adinda Perwitasari dari Indonesia juga menyumbang perunggu, sedang perak menjadi milik perenang Hong Kong Gladys Ho Sin Wing. Ressa Kania Dewi dari nomor 100m gaya kupu-kupu putri KU C, Glenn Victor dari nomor 50m gaya punggung putra KU A, Desak Nyoman Rina yang turun di nomor 200m gaya dada putri, Raina Saumi Grahana di nomor 400m gaya bebas putri KU C mempersembahkan perak pada hari kedua. Tim renang gaya ganti perseorangan 4x100m putra KU A Indonesia juga merebut perak. Seperti telah diprediksi oleh manajer tim renang Indonesia Hartadi Nurtjojo sebelumnya, tim tersebut sulit meraih emas karena tidak diperkuat dua perenang andalan Indonesia yaitu Albert dan Felix C Sutanto. Dua tahun lalu di Bangkok, tim tersebut meraih emas saat diperkuat dua perenang kembar itu. Seperti tim renang estafet putra, tim renang estafet putri Indonesia KU A di nomor 4x100m gaya ganti perseorangan juga mempersembahkan perak. Shelomita mempersembahkan dua perunggu pada hari ketiga, masing-masing dari nomor 50m gaya punggung putri KU A serta dari 400m gaya ganti perseorangan. Dari KU B, Sherly Yunita juga meraih perunggu setelah membukukan waktu satu menit 06,58 detik di nomor 100m gaya kupu-kupu putri. Perunggu terakhir untuk Indonesia pada hari ketiga dipersembahkan oleh tim estafet 4x200m gaya bebas putri KU B. Hingga hari ketiga, Taiwan memimpin perolehan medali dengan 20 emas, 23 perak, 16 perunggu. Hong Kong berada di posisi kedua (14-11-17) dan Jepang di posisi ketiga (13-5-4). Indonesia di posisi kelima dengan sembilan emas, 17 perak dan 13 perunggu. Sementara itu dari final renang indah, kontingen Indonesia belum mampu berbicara banyak. Di nomor solo free routine KU C, Indonesia yang menurunkan Samara Talia Pattiasina hanya mampu menempati posisi keempat. Posisi pertama hingga ketiga di nomor tersebut masing-masing ditempati oleh Korea Utara, China dan Korea Selatan. Sedangkan dari nomor duet free routine KU C, pasangan Sabrina Ayunda/Aurora Almarini hanya mampu menempati posisi kedua dari bawah dari delapan peserta. Korea Utara kembali merajai dengan menempatkan pasangan Kim Un A/Kang Un Ha di posisi pertama, disusul pasangan China dan Thailand. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007