London (ANTARA News) - Inggris kini sedang dalam krisis karena pertandingan melawan Israel dalam kualifikasi Euro 2008 yang diadakan pada Sabtu jadi partai hidup mati. Stadion Wembley bakal menjadi saksi, karena Inggris dituntut mampu keluar dari deraan krisis dengan cederanya sejumlah pemain kunci. Anak asuhan Steve McClaren terus berjaga agar tidak tergelincir ke "jurang yang nista", misalnya mengalami kekalahan pada pertandingan nanti. Inggris berada di Grup E. Tidak ada kata lain bagi Inggris, yakni merebut kemenangan. Apalagi Inggris punya catatan sejarah yang kurang menggembirakan dalam turnamen-turnamen besar, terhitung sejak Piala Dunia 1994. Pasukan McClaren kini bukan tanpa kesulitan. Kalah dari Kroasia, beroleh hasil imbang ketika berhadapan dengan Makedonia dan gagal menekuk balik Israel dalam pertandingan di Tel Aviv pada Maret lalu, menjadi "kerikil dalam sepatu" skuad Inggris. Posisi Inggris yang berada dalam krisis, menurut Rio Ferdinand, lebih disebabkan oleh penampilan para pemain. Ia tidak ingin ada kambing hitam ketika Inggris berada dalam kesulitan. "Kami telah berada dalam posisi hidup atau mati," kata bek tengah Manchester United. Kini tidak ada pilihan lain, selain merebut tiga angka pada pertandingan Sabtu ini. "Kami akan tampil sebagai tim yang utuh, terlebih dalam pertandingan di Isarel nanti," kata Ferdinand. "Para pemain siap berjuang dan sadar betul akan situasi yang sedang dihadapi." Mendung sedang melanda langit Inggris. Sejumlah pemain yang menjadi tulang punggung timnas kini sedang mengalami cedera. Wayne Rooney, David Beckham, Gary Neville dan Kieron Dyer bakal tidak memperkuat skuad Inggris. Frank Lampard juga absen dalam pertandingan melawan Israel. Bahkan, ia juga masih diragukan untuk tampil pada pertandingan tandang ke Russia pada Rabu pekan depan. Peter Crouch masih terkena larangan bertanding. Sementara Owen Hargreaves masih bergelut dengan cedera otot. Jika Steven Gerrard turun memperkuat lini gelandang, maka ia memerlukan suntikan penahan rasa sakit pada jari kanannya. Efek dari suntikan itu baru terasa setelah satu jam kemudian. Kapten kesebelasan timnas Israel, Yossi Benayoun yang juga gelandang Liverpool mengatakan penampilan di Berkeley nanti tidak berbeda dengan laga sebelumnya. "Saya tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh publik bahwa kami memainkan sepakbola negatif atau bukan negatif. Kami mampu menahan imbang 0-0 dalam pertandingan di Israel. Itu tentu jadi modal bagi kami. Saya akan lebih gembira bila tampil dengan bertahan dan puas dengan hasil imbang." "Anda tidak bakal berharap kepada kami untuk datang ke Inggris dan bermain di Wembley dengan pola permainan yang terbuka." "Kami perlu bekerja keras untuk tampil bertahan dan melakukan serangan balik dengan cepat. Kami berharap dapat mencuri gol, dan berimbang imbang bahkan memenangi pertandingan." "Jika kami terus mampu bertahan dalam 20 sampai 25 menit pertama, dan mampu mempertahankan skor 0-0, maka para suporter akan kehilangan kesabaran," katanya menambahkan, seperti dikutip AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007