Jakarta (ANTARA News) – Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mendorong UKM untuk mengolah sabut kelapa yang dinilai memilki potensi ekonomi yang besar namun belum dikembangkan.

“Kita melihat kelapa ini mempunyai potensi yang begitu besar, tapi dengan segala permasalahannya, menjadikan produksi yang sangat rendah, karena rendahnya ini jadi semakin menurun tingkat produksinya padahal kita penguasa produksi terbesar kelapa di dunia,” ujar Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Abdul Kadir Damanik, Senin,  di Jakarta, Senin.

“Kita nantinya ingin memberdayakan koperasi dan juga memberdayakan ekonomi masyarakat ukm dalm hal serabut kelapa ini,” tambah Abdul Kadir.

Terkait upaya meningkatkan produksi serabut kelapa ini PT Astra bersama dengan Kementerian Koperasi yang  bermitra dengan Rekadaya untuk menumbuhkan tingkat produksi yang selama ini menurun, memberikan mesin untuk pengolahan serabut kelapa yang nantinya bisa menghaislkan  peredam dalam mobil atau menjadikan peredam panas dalam rumah.

“Di Pangandaran sudah ada, tapi bukan pemerintah yang memberikan, disana ada satu mesin Tadinya udah masok suapaya kapasitas produksi menambah, kamudian ada satu lagi di Ciamis mungkin belum mulai beroperasi jadi nanti didampingi sementara,” katanya.

Dengan adanya pemberdayan masyarakat untuk ikut berkontribusi, sehingga bisa mendorong tingkat produksi yang ada dan juga sudah bisa menghasilkan produk yang bisa di ekspor ke laur negeri sepereti ke China.

“Sabut kelapa di Koperasi Pangandaran, itu sudah bisa ekspor ke China, sementara di China untuk bikin kasur juga, nah kenapa enggak kasurnya kita buat di sini saja, lagi nyari siapa yang mau produksi kasur tapi Rekadaya sudah mempromosikan ini kepada hotel jadi sudah ada pesanan dari mana kita mau beli 100 jadi mulai,”

Indonesia adalah negara dengan  produksi kelapa terbesar di dunia, namun dalam keuntungan ini  tidak menjadikan salah satu ketertarikan masyarakat untuk mengolah serabut kelapa menjadi salah satu penghasilan mereka. Indonesia  sendiri pada 2016 mempunyiai lahan perkebunan kelapa sampai 3,57 juta ha dengan tingkat produksi hingga 2,89 juta ton,  menurun dibandingkan, pada 2015 yang mencapai 3,86 juta ha dengan produksi  mencapai 2,92 juta ton.

Baca juga: Pemerintah siapkan edukasi UMKM terkait fintech
Baca juga: Survei: UMKM Indonesia paling banyak serap tenaga kerja
Baca juga: Lampung Barat Tingkatkan Mutu Serabut Kelapa

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018