Jakarta (ANTARA News) - Setelah diselenggarakan selama lima tahun, Festival Belanja Online (FBO) akan kembali digelar pada 25 hingga 30 November dengan berfokus pada brand dan produk lokal.

“Data dari Startup Ranking, Indonesia berada di peringkat keenam. Tahun ini semuanya tentang lokal karena kami percaya produk lokal kita enggak kalah sama luar negeri,” ujar Founder dan Committee Lead Festival Belanja Online, Muhammad Arief dalam temu media di Jakarta, Rabu.

Mengusung tema #Guelokal, Arief mengatakan bahwa FBO juga dapat menjadi wadah untuk mengekspos para UMKM dan startup lokal. Untuk itu, dalam laman FBO akan ada satu sesi yang didedikasikan khusus untuk brand lokal.

Berbeda dari gelaran belanja online lainnya, Arief menekankan bahwa FBO menggunakan aktivitas menarik dalam penyelenggaraannya.

Pada 2015 misalnya, FBO bersama Unicef turun ke jalan untuk melakukan edukasi ke masyarakat mengenai belanja online. Demikian pula pada 2016, FBO menggelar aktivitas kampanye donasi di kitabisa.com.

"Tujuan diadakan FBO adalah kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa belanja online itu mudah, aman dan nyaman," ujar Arief.
 
Founder dan Committee Lead Festival Belanja Online, Muhammad Arief (kanan) dalam temu media pembukaan pembukaan Festival Belanja Online (FBO) di Jakarta, Rabu (21/11/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)


Selain edukasi, FBO juga diharap dapat meningkatkan trafik para pelaku ecommerce. Menurut Arief, acara yang digelar bersama-sama akan menarik trafik lebih besar.

Sejak digelar pada 2014 hingga 2018, FBO telah tumbuh 580 persen dari segi partisipan -- dari 25 partisipan hingga 170 partisipan. Demikian pula dari segi trafik dan pendapatan, selalu bertambah dari tahun ke tahun.

Pada 2014, Arief menjelaskan, FBO berhasil meningkatkan dua kali lipat pendapatan dan dua kali lipat trafik dibanding hari biasa. Jumlah ini meningkat pada 2015, dengan peningkatan pendapatan 2,5 kali lipat dan trafik 3,5 kali lipat dibanding hari biasa.

FBO juga berhasil menggenjot pendapatan ecommerce sebesar tiga kali lipat dan trafik 3,5 kali lipat dibanding hari biasa pada 2016. Sementara pada 2017, FBO turut berdampak pada peningkatan pendapatan tiga kali lipat dan trafik empat kali lipat dari hari biasa.

Tahun ini, Arief mengatakan FBO menargetkan kenaikan pendapatan sebesar tiga kali lipat dibanding tahun lalu.

"Tahun lalu kita hampir menyentuh Rp3 triliun, tahun ini kita ingin meningkatkan tiga kali lipat, minimal Rp3 triliun," kata Arief.

Angka tersebut, menurut Arief, dapat dicapai dengan berbagai aktivitas yang ditawarkan para ecommerce, seperti diskon hingga 95 pesen dan cashback party.

Aktivitas promo tersebut akan dilakukan pada sembilan kategori, yakni elektronik, home and living, fesyen, travel, groceries and kids, lifestyle, marketplace, shopping mall, dan health and beauty.

Seperti tahun sebelumnya, Arief memprediksi kategori fesyen dan elektronik akan kembali menjadi kategori yang populer.

"Prediksi sekarang tidak jauh beda, fesyen tetap nomor satu, tapi sekarang ada kategori travel yang mulai menyusul, jadi prediksi kita fesyen, travel dan gadget," ujar Arief.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018