pekerjaan tidak boleh terhenti karena ini adalah bagian dari program pemerintah, yakni pembangunan Trans Papua di segmen 5
Jakarta (ANTARA News) –  Corporate Secretary PT Istaka Karya Yudi Kristanto membantah tuduhan kelompok kriminal bersenjata di Papua bahwa pekerja mereka  mengambil foto saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) yang menjadi alasan kelompok itu melakukan pembunuhan keji.

“Hal itu adalah murni gerakan separatis yang dilakukan oleh KKB. Mereka hendak menganggu keamanan, termasuk pembangunan Trans Papua di segmen 5 ini,” ungkap Yudi saat dihubungi Antara, Jumat. 

Kendati demikian, ia berkeyakinan bahwa peristiwa yang menewaskan para pahlawan pembangunan Trans Papua tidak menghentikan proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua. 

“Kami ini terikat kontrak dan berkewajiban terhadap penyelesaian pekerjaan. Jadi, pekerjaan tidak boleh terhenti karena ini adalah bagian dari program pemerintah, yakni pembangunan Trans Papua di segmen 5,” ujar Yudi. 

Ia menegaskan bahwa pihaknya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap mendukung pemerintah. Sehingga, segera Jembatan Nduga akan dikerjakan kembali. 

“Kami akan melanjutkan pekerjaan proyek jembatan Nduga ini pada Minggu depan. Kami juga meminta bantuan dari pihak TNI-Polri untuk mengawal selama proses pembangunan,” ungkapnya. 

Yudi mengatakan bahwa untuk waktu pengawalan pekerjaan oleh pihak TNI-Polri belum diketahui hingga kapan. Namun, pihaknya yakin hingga kondisi benar-benar aman bagi pekerja di lapangan.

Baca juga: Istaka Karya pulangkan pahlawan pembangunan Trans Papua
Baca juga: 16 jenazah diberangkatkan dari Timika ke Makassar
Baca juga: PPAD: KKB di Papua lebih dari teroris

 

Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018