Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya FC mewaspadai semangat Keluarga USU Medan yang mayoritas diperkuat pemain muda pada pertandingan babak 32 Piala Indonesia di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (30/1).

Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan dalam konferensi pers menjelang pertandingan di Ruang Press Room Stadion GSJ, Selasa, mengatakan, anak-anak muda (mahasiswa) ini dipastikan akan memiliki motivasi tinggi untuk mengalahkan Sriwijaya FC sehingga patut mendapatkan atensi tersendiri.

"Lawan anak muda ini, kami tidak boleh grasak-gerusuk. Mereka lebih siap, dan kami harus hati hati. Kami akan melihat di 45 menit pertama, untuk membuat taktik dan strategi lanjutan," kata Hartono.  Sriwijaya FC melaju ke babak 32 besar setelah pada babak 64 besar mengalahkan Persimura. Untuk menghadapi Keluarga USU Medan ini, Hartono tidak membantah bahwa tim tidak disiapkan dengan matang.

Klub baru memulai latihan pada Kamis (24/1) yang hanya diikuti sembilan pemain. Kemudian diketahui, hanya seorang pemain senior yakni Musafri yang bergabung dari beberapa nama yang dibidik manajemen. Beberapa nama yang batal seperti Airlangga, Atep, Cristian Gonzales karena tidak menemukan kesepakatan dengan manajemen klub.

"Dari latihan perdana itu, baru Sabtu dan Minggu latihan full team. Ini pun tanpa Ambrizal dan Wijay (mantan pemain yang baru direkrut) yang hingga kini belum bergabung," kata dia.

Untuk itu, Ambrizal dan Wijay tidak akan diturunkan jika bergabung di hari H. Meski dalam persiapan yang compang-camping, Hartono optimitis timnya dapat memenangi pertandingan nanti bersama sekitar 26 orang pemain yang terdiri atas pemain rekrutan baru, pemain musim lalu, dan pemain eks PON Sumsel.

Pada pertandingan leg 1 ini, SFC menargetkan hasil maksimal untuk memudahkan perjuangan di leg 2 pada 7 Febuari di Medan.

Sementara itu, pelatih Keluarga USU Medan Yudha mengatakan timnya nothing to lose menghadapi Sriwijaya FC dengan memboyong 19 orang pemain dari Medan ke Palembang menggunakan transfortasi bus angkutan antarkota. "Sebagai tim Liga 3, tentunya kami memiliki motivasi lebih menghadapi Sriwijaya FC. Jika kami bisa mengalahkan, artinya kami bukan saja membuka peluang ke babak 16 besar Piala Indonesia, tapi juga membuat sejarah," kata dia.

Sriwijaya FC menghadapi masa sulit setelah ditinggalkan sejumlah pemain andalan pasca terdegradasi ke Liga 2, seperti Alberto Goncalves, Esteban Vizcarra, Yu Hyun Koo, Zulfiandi, Markho Meraudje dan Teja Paku Alam.

Saat ini, tim asal Sumatera Selatan itu melakukan pembenahan internal setelah pemilik saham mayoritas dan Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri Muddai Madang menyatakan mundur dan menyerahkan mandat ke Herman Deru (Gubernur Sumsel) untuk mengurus saham dan manajemen klub.

Baca juga: Persiapan Sriwijaya FC terhambat

Baca juga: Rekrutan baru belum gabung, latihan perdana SFC hanya sembilan pemain

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019