London (ANTARA News) - Inggris berencana untuk mengajukan sebuah tuntutan (klaim) kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperluas wilayah Antarikanya dengan luas satu juta km persegi, Departemen Luar Negri Inggris mengatakan, Kamis. Tuntutan tersebut adalah salah satu dari lima tuntutan wilayah yang direncanmakan Inggris menjelang tenggat waktu yang jatuh Mei 2009 yang meliputi wilayah yang luas dari wilayah dasar laut yang kaya disekitar wilayah Antartika Inggris dekat kutub selatan, demikian kata juru bicara Deplu Inggris. "Kami adalah salah satu dari negara pantai yang mengajukan sejumlah tuntutan," kata juru bicara itu . Menurut jubir Deplu Inggris, ada empat tuntutan lainnya yang merupakan wilayah laut hingga ke dasar di bagian Atlantik sekitar South Georgia dan kepulauan Malvinas serta disekitar Pulau Ascension di Atlantik selatan, dekat Teluk Biscay di Atlantik Utara dan wilayah cekungan laut Hatton-Rockall dari pantai Scotlandia. Tuntutan Inggris yang memperluas wilayahnya di Antartika diduga akan menimbulkan ketegangan dengan negara-negara Amerika Selatan antara lain Argentina dan Chile. Menteri Luar Negri Argentina Jorge Taiana mengatakan negaranya juga tengah mempersiapkan tuntutan wilayah laut kepada PBB. Hal itu akan mencakupi wilayah Antartika sejauh South Georgia dan Kepulauan Malvinas yang pernah menjadi konflik antara Argentina dan Inggris dalam perang sepuluh pekan untuk merebut kembali kepulauan tersebut yang diduduki Inggris sejak tahun 1982. Dalam mempertahankan kepentingan negara dan hak kedaulatan negara maka kami sedang mempersiapkan pengajuan tuntutan kami," kata Taiana kepada pers di Roma. Tuntutan wilayh Inggris juga menyalahi semangat perjanjian Antartika yang dibuat pada tahun 1959 yang salah satunya penanda-tangannya adalah Inggris yang menyatakan tidak dibenarkan melakukan kegiatan eksplorasi penambangan minyak, mineral dan gas alam disana (Antartika) kecuali melakukan penelitian ilmiah . Pada 13 Mei 2009 adalah batas waktu pengajuan tuntutan wilayah maritim bagi sejumlah negara-negara yang menyurut para ahli merupakan penentuan wilayah laut yang paling luas dalam sejarah, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007