Kediri (ANTARA News) - Mayat seorang perempuan bernama Sarmi (70), warga Desa Kebonrojo, Kepung, Kabupaten Kediri, Jatim yang selama ini tinggal di lokasi pengungsian Balai Desa Siman ditemukan mengambang di saluran lahar Gunung Kelud, Kali Sirinjing, Minggu. Menurut penuturan Sumiran (45), sesama pengungsi korban ancaman letusan Gunung Kelud, sejak Sabtu (20/10) malam, nenek nahas itu tidak tampak di lokasi pengungsian. "Sudah enam hari dia mengungsi bersama kami, tapi sejak tadi malam dia tidak terlihat," kata warga Desa Kebonrojo itu. Namun ketika hendak buang hajat di Kali Sirinjing, Sumiran melihat sosok mayat mengambang. Ia lalu kembali ke tempat pengungsian untuk memberitahukan kepada rekan-rekannya yang lain. Setelah jasad tersebut diangkat, Sumiran kaget karena mayat itu adalah tetangganya yang sama-sama tinggal di lokasi pengungsian. Beberapa saat kemudian, jasad Sarmi dibawa petugas kepolisian ke RSUD Pare yang berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi kejadian. Di rumah sakit milik Pemkab Kediri itu diketahui terdapat luka memar di bagian kepala dan bibir korban. "Ada kemungkinan, luka itu disebabkan terkena benturan saat korban terpelanting dan tercebur ke dalam sungai," kata petugas kamar mayat RSUD Pare. Sementara itu Kepala Desa Kebonrojo, Lukito memperkirakan korban terpeleset dan tercebur saat hendak mandi di sungai yang berada beberapa meter dari tempat pengungsian. "Mungkin karena faktor usia dan tubuhnya lemah," katanya saat ditemui usai pemakaman jasad korban di Desa Kebonrojo. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007