Surabaya (ANTARA) - Pengungsi Gunung Kelud di wilayah Kabupaten Blitar, Jatim, saat ini banyak yang kembali ke rumah masing-masing untuk menjaga ternak dan rumah mereka meskipun aktivitas gunung yang berada di perbatasan Kediri, Blitar dan Malang tersebut hari ini cenderung meningkat. "Warga tetap saja kalau pagi sampai sore pulang ke rumah, kalau malam kembali ke pengungsian. Itu pun tidak semuanya," kata Kabag Humas Pemkab Blitar, Sukamtono, yang dihubungi per telepon di Blitar, Jumat. Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Umar Rosadi, sebelumnya mengemukakan Gunung Kelud saat ini masih berstatus Awas dan aktivitas kegempaan naik dibandingkan hari sebelumnya. Aktivitas Gunung Kelud mulai pukul 00:00 tadi malam hingga pukul 06:00 tadi pagi, telah terjadi dua kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa vulkanik dangkal, tujuh kali gempa tremor dan satu kali gempa tektonik jauh. Sedangkan hari sebelumnya pada waktu yang sama terjadi dua kali gempa vulkanik dalam, dan tiga kali gempa tektonik jauh, tapi tidak ada gempa tremor dan vulkanik dangkal. Suhu danau kawah ada kenaikan 0,1 derajat Celcius. Suhu danau kawah di permukaan Gunung Kelud hari ini 36,7 derajat Celcius (sebelumnya 36,6), suhu di kedalaman 10 meter 37,8 derajat Celcius (sebelumnya 37,7), dan di kedalaman 15 meter 38,8 derajat Celcius (sebelumnya 38,7). Cuaca di sekitar Gunung Kelud hari ini cerah. Angin bertiup lemah dari arah Selatan, gunung tampak jelas, tidak terlihat asap kawah, suhu udara berkisar 18-20 derajat Celcius dan kelembaban antara 78-85 persen. Meski warga tetap pulang ke rumah masing-masing, kata Sukamtono yang juga Wakil Ketua Satlak Penanggungan Bencana dan Pengungsi (PBP) Bidang Penerangan Kabupaten Blitar itu, Satlak selalu mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap kemungkinan meningkatnya aktivitas Gunung Kelud dan bersedia dievakuasi jika gunung tersebut meletus. Masyarakat di sejumlah desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Blitar termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) letusan Gunung Kelud. Sebagian besar mereka hingga kini masih banyak yang kembali ke rumah masing-masing pada pagi hingga sore hari. Sedangkan pada malam hari, beberapa warga, khususnya anak-anak, wanita dan jompo, berada di pengungsian. Wilayah di Kabupaten Blitar yang termasuk KRB-II berjarak kurang dari 10 kilometer dari puncak Gunung Kelud) desa-desa di Kecamatan Garum, Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Nglegok. Jumlah penduduk di KRB-II sekitar 80.510 jiwa. Warga tetap ingin kembali ke rumah, tidak di pengungsian, karena mereka khawatir jika rumahnya ditinggal mengungsi akan ada penjarahan meskipun aparat keamanan telah berusaha mengerahkan ratusan personel untuk mengamankannya. Selain itu, mereka juga harus memberi makan ternak yang ditinggalkan serta merasa jenuh di pengungsian meskipun Satlak PBP telah mengupayakan berbagai macam hiburan seperti layar tancap.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007