Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) M Nuh berharap Pemerintah Daerah (Pemda) yang akan menjadi "landing points" pembangunan fisik "Palapa Ring" memberikan dukungan penuh bagi terlaksananya proyek konsorsium tersebut. "Meski kita belum mengajukan perijinan, kami berharap Pemda yang akan ditempati pembangunan proyek ini bisa memberikan dukungan. Bahkan, mungkin juga insentif," kata M Nuh disela menyaksikan penandatangan perjanjian kerjasama proyek Palapa Ring di Surabaya, Sabtu malam. Proyek Palapa Ring merupakan proyek yang ditangani konsorsium oleh enam operator telekomunikasi. Perusahaan operator telekomunikasi yang terlibat itu adalah PT Telkom, PT Indosat, PT Excelcomindo Pratama, PT Bakrie Telecom, PT Powertek Utama Internusa dan PT Infokom Elektrindo. Nilai investasi pembangunan Palapa Ring sebesar 225.037 juta dolar AS atau Rp2,070 triliun. Investasi tersebut sepenuhnya dari operator telekomunikasi anggota konsorsium, tidak ada sepeser pun diambilkan dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN). Dalam proyek pembangunan Palapa Ring tersebut porsi investasi Telkom sebesar 40 persen, sedangkan anggota konsorsium lainnya sebesar 13,3 persen, kecuali satu anggota konsorsium sekitar 6,4 persen. Dengan penyertaan dana 40 persen maka Telkom mendapatkan kuota kapasitas terbesar yakni setara 40 Gbps dari total kapasitas Palapa Ring sekitar 85 Gbps. Sedangkan gagasan untuk membangun jaringan backbone fiber optic di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tersebut sebenarnya sudah lama, sekitar tahun 1990-an dengan konsep nama yang mengalami perubahan mulai Palapa Nusantara, Palapa O2 Ring dan sekarang ini Palapa Ring. Dengan segera dilaksanakannya pembangunan fisik proyek Palapa Ring maka infrastruktur telekomunikasi tersebut diharapkan akan dapat menjadi pengikat wilayah-wilayah Indonesia. Selain itu, kesenjangan, utamanya dalam penyediaan infratruktur telekomunikasi, juga bisa segera diatasi. "Biasanya pembangunan infrastruktur jalan dibangun dulu, kemudian infrsastruktur telekomunikasi mengikutinya. Tapi, sekarang ini justru infrastruktur telekomunikasi yang lebih dulu. Namun, hal itu tidak masalah, karena infrastruktur ini nantinya diharapkan dapat menjadi pengikat negeri ini, dan itu baik saja," kata M Nuh. Karena itu, agar pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang akan dikerjakan oleh konsorsium itu berjalan dengan baik, ia meminta jajaran Pemda yang menjadi lokasi proyek, bisa memberikan kemudahan perijinan maupun insentif. Wilayah-wilayah yang terinstalasi "landing point" proyek Palapa Ring meliputi Biak Numfor, Bima, Bone, Bulukumba, Ende, Fakfak, Gorontalo, Halmehera Tengah, Jayapura, Kolaka, Kupang, Manokwari, Merauke, Mimika, Parigi Moutog, Poso, Sarmi dan Sikka. Selain itu, Sorong, Sorong Selatan, Sumba Timur, Sumbawa, Ambon, Bitung, Kendari, Makassar, Manado, Mataram, Palu dan Ternate.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007