Jakarta (ANTARA) - Peserta disabilitas tunanetra Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2019 menggunakan metode  screen reader yang merupakan perangkat lunak untuk memberikan kemudahan aksesibilitas bagi peserta tunanetra.

"Melalui perangkat lunak tersebut peserta UTBK yang mengalami disabilitas tunanetra dapat membaca tulisan di layar komputer," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam peluncuran metode screen reader di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan metode tersebut merupakan inovasi yang dilakukan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). UTBK merupakan salah satu prasyarat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

"Dahulu, peserta tunanetra didampingi dua pengawas. Jadi kalau ada 10 peserta tunanetra maka pengawasnya bisa mencapai 20 orang," ujar dia.

Dengan adanya metode tersebut, maka akan menghemat biaya. Nasir menambahkan hal itu merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada peserta tunanetra agar bisa mengikuti seleksi masuk PTN.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan karakter UTBK untuk peserta tunanetra diantaranya, semua materi UTBK dinarasikan dalam bentuk audio berupa bahasa, item soal telah diakomodasi berdasarkan kemampuan dan keterbatasan tunanetra, isi atau materi tes setara dengan peserta yang dapat melihat, waktunya sama dengan peserta lain, tetapi jumlah soal dikurangi 20 persen.

Selain itu, teks bacaan tidak lebih dari tiga praragraf dan menghindari kata-kata visual. Kemudian, gambar atau tabel maupun grafik dinarasikan atau dimodifikasi dan sistem operasinya menggunakan keyboard dan tanpa tetikus (mouse).

Peserta UTBK 2019 yang terdaftar sebagai peserta disabilitas tunanetra sebanyak 70 orang yang terbagi dalam dua gelombang. Pada UTBK gelombang I terdapat 38 peserta yang akan mengikuti ujian pada tanggal 4 Mei 2019 dan untuk gelombang II terdapat 32 peserta yang akan mengikuti ujian pada tanggal 25 Mei 2019.

Lokasi ujian bagi tunanetra tersebar di 18 Pusat UTBK dan terbanyak akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK Universitas Negeri Yogyakarta yaitu 16 peserta dan Pusat UTBK Universitas Pendidikan Indonesia yaitu 12 peserta. Sejumlah 63 tunanetra mengikuti kelompok soshum dan tujuh di saintek.*


Baca juga: UMI Makassar berlakukan UTBK seleksi maba

Baca juga: Kepala LTMPT: Pelaksanaan UTBK gelombang satu berjalan lancar


 

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019