Ambon (ANTARA News) - Situasi kota Ambon dan sekitarnya tiba-tiba berubah seperti "medan perang" dikarenakan ledakan berbagai jenis petasan yang dibakar umat Kristiani untuk meluapkan kegembiraan merayakan Natal tahun 2007, namun semua itu berlangsung dalam situasi aman. Wartawan ANTARA News di Ambon, Selasa dinihari, melaporkan satu jam sebelum pukul pukul 00:00 Wit, situasi kota Ambon tampak lengang dan tenang, karena warga Kristiani berada di rumah masing-masing untuk mengadakan ibadah keluarga menyambut peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat manusia. Begitu waktu menunjukkan pukul 00:01 WIT suasana tenang itu mendadak berubah meriah dengan bunyi-bunyian dan ledakan berbagai jenis petasan yang dibakar warga Kristiani di berbagai penjuru ibukota Provinsi Maluku itu untuk merayakan peristiwa sukacita itu. Ledakan berbagai jenis dan ukuran petasan itu menimbulkan bunyi seperti di medan perang. Warna-warni kembang api yang ditembakkan ke angkasa turut menambah semarak perayaan Natal. Kendati Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Didik Widjanarko serta pimpinan Jemaat masing-masing gereja telah mengeluarkan imbauan agar warga tidak membunyikan petasan, warga Kristiani tetap melakukannya. Petasan berhulu ledak besar yang bunyinya hampir sebanding dengan ledakan bom saat konflik juga terdengar di mana-mana. Tidak jarang warga juga terlihat melempar petasan ke arah para pengendara kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, sehingga ledakannya mengagetkan mereka. Pesta petasan dan kembang api yang berlangsung selama satu jam itu praktis menimbulkan bau belerang serta kabut asap tebal di atas wilayah kota Ambon yang berdampak menimbulkan polusi udara. Sebagian besar ruas jalan di Kota Ambon tampak dikotori dengan kertas-kertas bekas petasan dan kembang api yang dibakar warga saat merayakan sukacita Natal. Ribuan warga Kristiani juga tumpah ke jalan-jalan utama untuk bersilaturahmi maupun melakukan konvoi kendaraan bermotor mengelilingi pusat kota, sehingga menimbulkan kemacetan pada beberapa ruas jalan utama. Guna mengantisipasi kemacetan serta kecelakaan lalulintas personil polri serta TNI yang sedang bersiaga di semua ruas jalan mengimbau para pengendara kendaraan bermotor untuk tidak ngebut serta membatasi kelompok konvoi dalam jumlah kecil. Aparat kepolisian pun tidak segan-segan menindak di tempat pengendara motor yang ugal-ugalan di jalan, mabuk-mabukan maupun tidak menggunakan helm pengaman. Suasana keakraban dan persaudaraan yang harmonis tampak terlihat saat warga muslim mendatangi permukiman warga Kristiani untuk bersilaturahmi bersama saudara, teman dan kerabatnya. Gubernur Maluku Karel Alrbet Ralahalu yang dikonfirmasi mengakui, perayaan Natal 2007, Senin dinihari, berlangsung aman dan lancar tanpa diwarnai rasa khawatir. "Ini sebuah kemajuan besar dan berdampak positif bagi pelaksanaan program pembangunan di Maluku, Apalagi warga dari berbagai komunitas dan elemen lainnya bersatu padu untuk mengamankan jalannya perayaan Natal," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007