Jakarta (ANTARA) - Para pedagang di Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2019 optimistis akan terjadi peningkatan pengunjung jelang libur Lebaran.

"Tiga hari ini, alhamdulillah, sudah lumayanlah. Saya berharap sih lebih ramai lagi, lebih ramai pengunjung. Wahana juga bisa lebih oke, biar tambah ramai, buat libur Lebaran nanti," ungkap pedagang Fairuloh di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu.

Pedagang toge goreng itu mengaku sempat khawatir dengan kericuhan yang terjadi pada 22 Mei di daerah sekitar Sarinah dan Tanah Abang. Namun, dia berharap kejadian itu tidak memberikan dampak berkelanjutan kepada jumlah pengunjung.

"Yang demo itu berpengaruh sekali sih. Mudah-mudahan habis demo selesai, jadi makin ramai," ungkapnya.

Harapan bertambahnya pengunjung juga disampaikan oleh Riko, SPG dari salah satu brand makanan yang berjualan di PRJ.

"Tiga hari ini lumayan ramai, karena beberapa hari lalu bintang tamunya lumayan. Tapi pengunjung tidak bisa disamakan dengan yang tahun lalu. Semoga pengunjung tambah sehabis ini," ujar Riko.

Menurut Riko, kericuhan pada 22 Mei tidak hanya berdampak pada jumlah pengunjung Jakarta Fair 2019 tapi juga dengan karyawan yang harus berjualan di sana.

"Berpengaruh banget. Buat pekerja, ada yang harus naik angkot dan naik kereta. Karena stasiun ditutup, kami jadi tidak bisa datang ke sini," ujarnya.

Pekan Raya Jakarta adalah acara tahunan digelar dalam rangka memperingati hari jadi DKI Jakarta yang jatuh pada 22 Juni. Tahun ini PRJ diadakan dari 22 Mei sampai 30 Juni 2019 di JiExpo Kemayoran.

Pewarta: Peserta Susdape XIX/Prisca Triferna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019