kami minta maaf, genset yang besar terendam banjir
Mahakam Ulu (ANTARA) - Pelayanan listrik untuk kawasan Long Bagun dan Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, terganggu pascabanjir yang melanda daerah itu beberapa hari hingga setinggi 3,5 meter dan merendam generator set (genset) milik PLN setempat.

"Selama ini, listrik menyala 24 jam dengan genset berkapasitas 500 KVA, tapi setelah gensetnya terendam banjir, kini tidak bisa hidup sehingga pelayanannya terganggu," ujar Koordinator Unit Listrik Desa (ULD) Ujoh Bilang, Yohanes Jalung Lawing di Ujoh Bilang, Rabu.

Akibatnya, kini pihaknya menerapkan pemadaman listrik secara bergiliran per 8 jam untuk dua zona kampung tersebut, yakni zona satu pukul 08.00-16.00, zona dua pukul 16.00-24.00, kembali ke zona satu pukul 24.00-08.00, begitu seterusnya.

Penerapan pemadaman bergilir per 8 jam itu dengan memanfaatkan dua unit genset yang masing-masing berdaya 250 KVA, sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan listrik seperti sebelumnya, mengingat sebelumnya tiga genset itu semua difungsikan.

Ia menuturkan bahwa di ULD Ujoh Bilang total terdapat empat unit genset, satu genset 500 KVA dan tiga lainnya berkekuatan 250 KVA. Namun yang satu unit diposisikan sebagai cadangan untuk keadaan darurat.

Menurutnya, posisi mesin yang berdaya 500 KVA lebih rendah ketimbang tiga mesin lainnya, sehingga ketika ada banjir besar beberapa hari lalu yang merendam kawasan perkantoran hingga 3,5 meter dari permukaan tanah depan kantor, maka genset yang besar terendam banjir, sementara tiga lainnya tidak kena banjir.

"Kami minta maaf kepada masyarakat atas terganggunya pelayanan listrik ini. Mau diapakan lagi, ini kondisi alam yang tentu saja tidak ada yang bisa menghalau. Siapa juga yang mengira bakal terjadi banjir sebesar ini," katanya.

Ditanya tentang sampai kapan pemadaman listrik bergilir ini, Jalung tidak berani memastikan karena onderdil yang rusak tersebut sudah dilaporkan ke PLN Samarinda, dan PLN Samarinda pun sudah memesan suku cadang (onderdil) yang diperlukan.

"Itu yang tak bisa saya pastikan, tapi yang pasti, setelah dicek mekanik dan diketahui onderdil apa saja yang perlu diganti, langsung saya laporkan ke Samarinda. Di sana juga langsung pesan, tapi kendalanya, onderdil yang dipesan ternyata tidak langsung ada, jadi harus menunggu lagi," ucap Jalung. *


Baca juga: Banjir di Mahakam Ulu, tinggi air rata-rata 60 cm
Baca juga: Banjir akibat pasang Sungai Mahakam melanda Samarinda

 

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019