Denpasar (ANTARA News) - Pelaksanaan shalat Jumat bagi umat Islam, yang bertepatan Hari Suci Nyepi (7/3) di Bali, secara umum berjalan lancar. Seperti di Masjid Ar-Rahman Kampung Jawa, Denpasar, yang memiliki komunitas muslim terbesar di Bali, yakni sekitar 10 ribu jiwa, jemaah meluber sampai ke jalan-jalan. Bangunan masjid tiga lantai itu penuh oleh jemaah. Mereka berdatangan dari wilayah sekitar sampai jarak sekitar satu kilometer dengan berjalan kaki tanpa hambatan apapun. Pecalang atau petugas keamanan desa adat yang berkelompok di sejumlah jalan tak melarang warga mendatangi masjid tersebut meski dalam jarak cukup jauh. Di Masjid Agung Sudirman di lingkungan markas TNI dan masjid Polda Bali, hingga masjid di daerah Ubung, Denpasar, ibadah shalat Jumat berjalan lancar. Padahal ketentuan saat Nyepi di Bali mengharuskan warga tinggal di dalam rumah atau hotel, tak diperkenankan lalu-lalang di jalan. Demikian pula di jalan raya, hanya boleh dilalui mobil ambulans atau kendaraan untuk keperluan darurat lainnya. Sementara itu di banjar atau dusun Tegal Kori, warga muslim sempat mengalami kesulitan mendapatkan juru dakwah atau khatib yang berasal dari penduduk setempat, karena biasanya khatib Jumat di dusun itu didatangkan dari daerah lain. Akhirnya Ketua Kerukunan Warga Muslim Banjar Tegal Kori, Alit Sujana, memberanikan diri menjadi khatib sekaligus imam bagi sekitar 40 warga muslim setempat. Tokoh Islam setempat Heri Sukarmeni yang juga Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali, membenarkan adanya kesulitan mendapatkan khatib dari kalangan umat Islam setempat. "Laporan yang saya terima seperti itu, seperti yang terjadi di Banjar Tegal Kori. Kami berharap ke depan ada toleransi mendatangkan khatib dari tempat lain yang terdekat," harapnya. Ia juga menyatakan sejauh ini tidak ada hambatan lain, ribuan umat Islam tetap dapat melaksanakan shalat Jumat di berbagai masjid di Bali, yang juga dipantau oleh sekitar 6.000 kader PKS di berbagai wilayah di Pulau Dewata. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008