Jakarta (ANTARA News) - Pusat perbelanjaan Megamal Pluit, Jakarta Utara, berganti nama menjadi Pluit Village dalam upaya membuat citra baru untuk memenangkan persaingan kompetisi pusat perbelanjaan di Jakarta. "Pergantian nama ini menyusul masuknya PT Lippo Karawaci,Tbk sebagai pengelola baru Megamal Pluit sejak pertengahan 2007," kata Direktur Pengelola Pluit Village , Andreas Kartawinata kepada wartawan di Jakarta, Kamis. Namun demikian, Andreas kepada wartawan menolak menjelaskan berapa persen kepemilikan Lippo Karawaci pada Pluit Village. "Kami masuk ke Megamal tentunya atas permintaan pemiliknya, PT Duta Wisata Loka," kata Andreas. Dia mengatakan, strategi perubahan citra itu dilakukan melalui renovasi besar-besaran terhadap bangunan Megamal Pluit , yang telah dilakukan sejak Juli 2007 dan diharapkan selesai akhir 2008 dengan nilai proyek sebesar Rp200 miliar. Proyek tersebut akan meningkatkan luas area komersil dari 83.941 meter persegi menjadi 86.588 meter persegi, yang diklaim akan menjadikan Pluit Village sebagai salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta Utara. Total luas lahan Pluit Village yakni 21 hektare. Bagian dari fitur terbaru di pusat perbelanjaan ini adalah Festival Walk yang akan menghadirkan lebih dari 34 kafe dan restoran dengan total area 5.600 meter persegi. Tempat ini diharapkan dapat menjadi salah satu pusat wisata kuliner di Jakarta. Selain itu, Pluit Village juga akan menyediakan tempat belanja berkonsep "China Town" seluas 3.200 meter persegi, yang akan menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat keturunan China. Beberapa "anchor tenant" (penyewa jangkar) juga akan masuk ke pusat perbelanjaan tersebut, antara lain Parisian Departement Store, Carrefour, Best Denki dan Timezone.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008