Jakarta (ANTARA News) - Dua operator selular terbesar Cina, China Mobile dan China Unicom menandatangani perjanjian kerjasama dengan Ericsson masing-masing senilai total 1,3 miliar dolar AS dan 140 juta dolar AS. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di Beijing pada 14 April dengan disaksikan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao, Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt, dan juga dihadiri oleh pimpinan China Mobile dan China Unicom, serta beberapa petinggi dari Ericsson. ”Ericsson terus berkomitmen untuk mendukung industri telekomunikasi Cina yang berkembang pesat lewat keahlian kami yang telah terbukti. Kedua kerjasama ini mengukuhkan kepemimpinan Ericsson di pasar komunikasi bergerak Cina,” ujar Carl-Henric Svanberg, Pimpinan dan CEO Ericsson dalam siaran persnya, Senin. China Mobile dan China Unicom melayani sekitar 550 juta pelanggan di Cina. Dalam perjanjian dengan China Mobile, Ericsson menjadi salah satu penyedia perangkat jaringan inti dan radio yang dilengkapi dengan dukungan teknis dan layanan dimana jaringan GSM/GPRS China Mobile di 19 wilayah akan dikembangkan. Ericsson juga memperlengkapi dengan fitur hemat energi yang akan mengurangi penggunaan energi pada jaringan bergerak sehingga dapat mengurangi emisi karbon dioksida yang sejalan dengan Program Gerakan Hijau atau ”Green Action Program”, sebuah nota kerjasama strategis yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Sedangkan perjanjian dengan China Unicom, Ericsson akan menjadi penyedia utama dan membantu perluasan jaringan GSM di 10 wilayah Cina, termasuk Beijing. Sebelumnya Ericsson belum pernah beroperasi di Beijing. Ericsson juga akan menyediakan solusi multimedia WAP yang menyediakan layanan dan aplikasi multimedia menarik. Proyek perluasan ini membantu kedua operator untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja jaringan, membuka peluang pemasukan baru dari layanan data, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pelanggannya. Proyek yang telah dimulai ini dijadwalkan selesai sebelum tahun ini berakhir. “Kerjasama dengan China Mobile dan China Unicom merupakan kehormatan bagi Ericsson dimana kami secara berkelanjutan meneruskan kerjasama strategis yang telah berlangsung lama lewat layanan inovatif bagi ratusan juta pelanggan di Cina,” ujar Mats H Olson, Pimpinan Ericsson Cina. China Mobile merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar Cina yang terdaftar di bursa efek luar negeri yakni di New York dan Hong Kong. China Mobile didirikan pada 20 April 2000, memiliki modal sebesar 7,4 miliar dolar dan aset melebihi 100 miliar. China Mobile menyediakan layanan roaming GSM untuk lebih dari 350 operator di 231 negara dan wilayah, dan layanan roaming GPRS untuk 187 operator di 161 negara dan wilayah. Jaringan SMS China Mobile terhubung ke 262 operator di 110 negara dan wilayah, sedangkan jaringan MMS-nya terhubung ke 74 operator di 44 negara dan wilayah. China Unicom yang berdiri sejak 19 Juli 1994 merupakan satu-satunya operator telekomunikasi Cina yang terdaftar di tiga bursa efek, yakni New York, Hong Kong, dan Shanghai. China Unicom memiliki layanan bergerak GSM dan CDMA, layanan suara tetap (fixed voice service) di beberapa wilayah, komunikasi data termasuk internet dan VoIP, layanan nilai tambah, dan sebagainya. Saat ini China Unicom memiliki aset kotor lebih dari 20,6 miliar dolar dengan total pelanggan mencapai 162,5 juta per Desember 2007. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008