Padang (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumatera Barat, menyatakan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan tes urine terhadap semua pelajar yang ada di daerah itu.

Kepala Bidang SMP SMK dan SMA Dinas Pendidikan Kota Padang, Jufri Siry, di Padang, Senin, mengatakan bahwa pemeriksaan urine terhadap para pelajar di daerah itu untuk mengetahui jika ada yang terlibat narkotika dan bahan obat berbahaya (narkoba).

"Kita dalam waktu akan memberlakukan tes urine terhadap para pelajar di kota ini, untuk memastikan tidak ada pelajar yang terlibat narkoba di daerah ini, serta menghindari pelajar manjadi korban peredaran barang haram itu," kata Jufri.

Dia menambahkan, dalam pelaksanaan tes urine itu, Dinas Pendidikan Kota Padang akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Kota (BNK), dan pelajar yang akan dilakukan tes tersebut mulai tingkat SMP hingga SMA sederajat.

Wacana untuk memberlakukan tes urine terhadap seluruh pelajar di daerah itu, setelah adanya dugaan tiga pelajar di Kota Padang, merupakan pemakain narkotika.

Tiga pelajar dengan inisial MI (17), YD (18), A (17) yang bersokolah di salah satu SMK Kota Padang pada Sabtu (1/1) sekitar pukul 23.30 WIB, diringkus Satuan Narkoba Polresta Padang, di Kotoparak, Kecamatan Pauh, yang dicuduk bersama DA (24), dan Indra (37), sementara JJ (28) yang merupakan seorang bandar berhasil melarikan diri dalam penggerebekan itu.

Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resort Kota Padang, AKP Yuli Kurnianto, menjelaskan bahwa tertangkapnya dua pelajar itu berawasal dari penggerebekan sebuah warung di jalan Koto Marapak, dan polisi menemukan sabu-sabu seharga Rp 200.000 di atas meja.

"Tidak berapa lama, mobil Avanza warna silver terlihat masuk dan menuju warung itu, dan kerena curiga polisi menghentikan serta menggeledah mobil BA 1098 AJ," kata Yuli.

Dalam mobil yang dikemudikan tersangka DA, juga ada tersangka A, MI, dan YD, kemudian saat digeladah, polisi menemukan sabu-sabu empat paket seharga Rp10 juta yang disimpan dalam kaleng dekat persneling mobil.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pendalaman kasus tersebut, dan melakukan pemeriksaan urine terhadap kelima tersangka, sedang pihak Dinas Pendidikan Kota Padang telah mendatangi Polresta Padang, untuk menindak lanjuti temuan itu.

"Narkoba sudah merasuki generasi muda, pelajar atau remaja yang terlibat dari hasil pengkajian adalah mereka yang tidak memiliki konsep hidup yang baik, sehingga dengan mudah mereka dirasuki pelaku kejahatan dan menjerumuskannya," jelas Jufri.

Jufri menambahkan, sebab itu perlu dilakukan pemeriksaan urine secepatnya, untuk menindak lanjuti kasus narkoba itu.

Sehubungan dengan hal itu, Dinas Pendidikan Kota Padang akan memberikan pembinaan khusus, dan bila perlu dikarantinakan, jika mereka terbukti bersalah.

Jufri mengharapkan, dengan tertangkapnya pelajar Kota Padang dalam kasus narkoba itu, kedepan tidak ada lagi pelajar yang ikut terlibat, dan diharapkan tidak ada pelajar yang positif saat tes urine dilakukan Dinas Pendidikan Kota Padang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012