...harus ada pengendalian perizinan pabrik baru yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku di provinsi."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Munardji S Soedargo, mengatakan pemerintah harus menghentikan investasi asing di pabrik crumb rubber yang relatif berteknologi sederhana.

"Permodalan di pabrik crumb rubber masih bisa dibiayai oleh investor domestik karena teknologinya tidak terlalu tinggi," ujar Munardji S Soedargo, usai diskusi  kesiapan industri karet menghadapi perdagangan bebas ASEAN 2015 di Jakarta, Senin.

Selain itu, lanjutnya, harus ada pengendalian perizinan pabrik baru yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku di provinsi.

"Kedua, perbaiki mutu bahan olah di tingkat perkebunan karet rakyat karena kualitas bahan baku (Slab) masih rendah dibandingkan negara lain (Cuplump di Malaysia dan Sit angin di Thailand)," ujar dia.

Ia melanjutkan adanya peningkatan produktivitas sehingga pasokan bahan baku bertambah. Kapasitas terpasang pabrik mencapai 1,5 kali dari jumlah bahan olahan karet rakyat (Bokar) yang tersedia sehingga terjadi kompetisi yang tidak sehat dalam penyediaan Bokar.

"Produktivitas karet Indonesia masih rendah, baru sekitar 1.100 kg/ha/tahun. Ini rendah dibandingkan Malaysia (1.500), Thailand 1.750 kg/ha/tahun, dan Vietnam 1.800 kg/ha/tahun," kata dia.

Keempat terkait dengan perbaikan infrastruktur jalan dan fasilitas pelabuhan di sentra produksi karet , sehingga memungkinkan penyediaan bahan baku pada industri hilir berbasis lateks dan menurunkan biaya transportasi.

"Mendukung  pengembangan industri pendukung (kemasan) karet dalam negeri serta bunga bank yang lebih kompetitif," ujar dia.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013