Jadi, nggak usah ke mana-mana lagi"
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan Ruang Publik Terpadu Raman Anak (RPTRA) dirancang bukan saja untuk anak-anak, tetapi juga anggota keluarga dari berbagai usia termasuk lansia.

“Karena teorinya itu bagaimana seluruh komponen keluarga kumpul bersama saling berbagi dan saling memperhatikan,” kata Basuki di Jakarta, Selasa (17/5).

Lebih lanjut, kegiatan masyarakat seperti Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Keluarga Berencana (KB) dapat dilaksanakan di sana, juga dengan perpustakaan.

“Jadi, nggak usah ke mana-mana lagi,” kata gubernur yang biasa dipanggil Ahok ini.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga terlibat dalam administrasi RPTRA dan melaporkannya melalui sistem elektronik sehingga dapat terpantau apa saja yang dilakukan di tempat tersebut.

Dengan data tersebut, Pemerintah Provinsi DKI dapat memperbaiki kebutuhan yang diperlukan di RTRA dan menyesuaikan berapa banyak lagi RPTRA yng diperlukan.

Ahok menargetkan setiap Rukun Warga memiliki satu RPTRA, untuk realisasi sekarang adalah satu RPTRA di setiap kelurahan.

DKI menargetkan pada 2017 mendatang seluruh kelurahan yang padat penduduk memiliki RPTRA.

Pembangunan RPTRA akan diprioritaskan bagi kelurahan yang mayoritas pendudukanya merupakan masyarakat kalangan menengah ke bawah sehingga mereka memiliki ruang untuk berinteraksi.

Pemprov DKI Jakarta telah membangun sekitar 60 RPTRA. Tahun ini, rencananya ada 150 RPTRA yang akan dibangun dengan menggunakan APBD DKI.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016