Jakarta (ANTARA News) - Pengembangan Kawasan Industri Kendal, di Jawa Tengah, diharapkan mampu mempererat hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Singapura. “Kedua negara merupakan mitra penting dalam berbagai hal, seperti mitra dagang, investasi, pariwisata dan bidang lainnya,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, lewat siaran pers di Jakarta, Senin.

Dia katakan itu pada konferensi pers bersama Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, sebelum peresmian Kawasan Industri Kendal, di Semarang, Jawa Tengah.

Di bidang perdagangan, Singapura menjadi mitra ketiga terbesar Indonesia dengan kontribusi lebih dari 30 miliar dollar AS pada 2015.

“Sementera itu, untuk investasi, Singapura menjadi mitra asing nomor satu di Indonesia dengan nilai mencapai 5,9 miliar dollar Amerika Serikat melalui 3.012 proyek,” ungkapnya.

Menanggapi itu, CEO Sembcorp Development, Kelvin Teo, terus mendorong pemerintah Indonesia agar merespon secara proaktif peresmian KIK bagi pembangunan ekonomi kedua negara. “Kami memohon kepada pemerintah Indonesia menyiapkan dukungan pembangunan infrastruktur yang komprehensif dan berkelas dunia khususnya untuk konsep kota Singapura yang baru di Jawa tengah,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Jababeka Tbk, Budianto Liman, mengatakan, KIK merupakan usaha patungan antara PT Jababeka Tbk dengan Sembcorp Development Indonesia Pte. Ltd., anak perusahaan Sembawang Development Ltd asal Singapura.

“Pembangunan KIK akan berlangsung dalam beberapa tahap. Pembangunan tahap pertama yang meliputi area industri seluas 860 Hektare telah dimulai dari total luas lahan 2.700 Hektare,” jelasnya.

Budianto berharap seluruh kawasan pada tahap pertama dapat selesai terbangun dalam lima tahun mendatang. Investasi yang ditargetkan mencapai Rp. 160-200 triliun dan menciptakan lapangan kerja sebanyak 500 ribu orang.

Menurut Liman, pembangunan KIK diharapkan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi di Jateng dengan meningkatnya aktivitas industri di kawasan tersebut. “Melalui pembangunan kawasan terintegrasi ini, kami optimistis jumlah total industri Indonesia yang dibangun di Jawa Tengah meningkat dari posisi saat ini lima persen menjadi sekitar 10 persen dalam lima tahun mendatang,” paparnya.

Sejauh ini, lanjutnya, pengembangan KIK tahap pertama telah dibangun infrastruktur dasar seperti jalan, drainase, pembangkit listrik, pengolahan air bersih, pengolahan air limbah dan sarana penyediaan gas. “KIK memiliki tagline Industrial Park by the Bay karena letaknya di tepi pantai, berada tepat di tengah koridor pertumbuhan ekonomi Jakarta-Semarang-Surabaya,” tuturnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016