Jakarta (ANTARANews) - Pertumbuhan jumlah masyarakat urban yang tinggi dengan daya beli yang besar, membuat produsen elektronik, PT Sharp Electronics Indonesia ingin memanjakan mereka melalui teknologi tinggi dengan fitur yang sesuai kebutuhan kaum perkotaan itu. 




"Konsumen (di perkotaan) Indonesia butuh model (barang elektronik) kelas atas," kata Presdir PT Sharp Electronics Indonesia ( SEID) Shinji Teraoka, di Jakarta, Rabu.




Ia menilai pendapatan masyarakat urban yang terus meningkat, menjadi peluang pasar bagi Sharp untuk memanjakan mereka dengan produk elektronik rumah tangga kelas atas yang padat teknologi, ramah lingkungan, dan mendukung pola hidup sehat. 




Mengutip data BPS, Manager Strategi Produk SEID Darma Effendy, mengatakan jumlah penduduk urban akan terus meningkat hingga menjadi 56,7 persen pada 2020. 




Mereka menjadi masyarakat yang sangat peduli pada teknologi, gaya hidup sehat, kelestarian lingkungan dan energi, serta memperhatikan estetika pada berbagai produk konsumsi termasuk barang elektronik rumah tangga seperti kulkas (lemari es) dan pengatur suhu dalam ruang ( AC).




Oleh karena itu SEID sebagai produsen dan distributor produk Sharp meluncurkan dua produk elektronik kelas atas kulkas dan AC berteknologi tinggi J-Tech Inverter yang mampu mengurangi konsumsi listrik hingga 20 persen untuk kulkas dan 65 persen untuk AC.




"J-Tech membuat konsumsi energi  lemari es dan AC lebih irit dibandingkan produk inverter lainnya," ujar Darma.




Teknologi yang dikembangkan Sharp itu, kata dia, mampu menggabungkan sistem pendingin dan kompresor sehingga dapat menyesuaikan dingin sesuai kebutuhan konsumen. 




Selain itu, berbagai fitur yang dibenamkan pada lemari es seperti sistem pendinginan hibrid dan plasmacluster (penonaktif virus dan bakteri, mampu mendukung gaya hidup sehat masyarakat urban. Demikian pula dengan AC. Kedua produk kelas atas  tersebut telah mengadopsi J-Tech Inverter generasi kedua. 




Soal estetika pun sangat diperhatikan Sharp pada kedua produk yang harganya berkisar Rp27 juta-Rp37 juta/lemari es dan Rp5,0 juta - Rp8,6 juta/AC itu.




Diyakini Asisten GM Strategi Produk SEID Andrew Gultom, kedua produk baru tersebut bakal mendukung pencapaian target penjualan 12.000 AC inverter Sharp tahun ini dan 60.000 lemari es inverter. 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017