Cirebon, (ANTARA News) - Dede Yusuf,Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2008-2013, berkomitmen akan merubah sistem protokoler dan mengurangi kegiatan seremonial agar bisa lebih dekat dengan rakyat Jawa Barat. "Saya merasa kebebasan berinteraksi dengan masyarakat sangat dibatasi dengan protokoler. Mau turun dari mobil saat di perjalanan hanya sekedar menyapa masyarakat saja sudah dilarang protokol dengan alasan belum disterilkan. Bagaimana bisa tahu kondisi masyarakat lebih dekat," katanya saat bersilaturahmi dengan pengurus PAN Kota Cirebon di Rumah Ketua DPD PAN Kota Cirebon, Wawan Wanija, Sabtu malam. Menurut Dede, dirinya akan mengkaji aturan protokol sehingga gubernur dan wakilnya leluasa berinteraksi langsung dengan masyarakat. "Kemenangan Hade dalam Pilgub Jabar lalu, merupakan kemenangan dan keinginan masyarakat Jabar. Artinya, masyarakat mempunyai hak yang sebesar-besarnya untuk dekat dengan kepala daerah. Semakin banyak berinteraksi dengan masyarakat maka akan lebih tahu kondisi masyarakat secara langsung," katanya. Dia juga berjanji akan mengurangi kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial dengan memperbanyak kegiatan-kegiatan interaksi langsung dengan warga Jabar. "Saya amati, saat ini kegiatan gubernur dan wakilnya kebanyakan dihabiskan dengan kegiatan seremonial di wilayah Bandung saja. Padahal Jabar ini kan bukan hanya milik Bandung, tapi banyak Kota dan Kabupaten lainnya yang harus disentuh secara merata," katanya. Berkaitan dengan keinginan masyarakat wilayah Pantura untuk memisahankan diri dari Provinsi Jabar, Dede menegaskan tidak tertutup kemungkinan hal itu akan terealisasi, namun harus melalui prosedur dan kajian ilmiah. "Keinginan membentuk propinsi sendiri, tentunya harus dikaji secara ilmiah dan sesuai aturan," katanya. Mengenai industri rotan yang terpuruk karena kesulitan memperoleh bahan baku akibat kebijakan membuka eksport rotan mentah, Dede berjanji akan berupaya maksimal untuk menyuarakan kepentingan pengusaha rotan kepada pemerintah pusat. "Kalau memang terbukti membuat pengangguran, padahal kita membangun untuk membuka lapangan kerja, pasti pemerintah pusat juga akan mempertimbangkan kembali untuk melarang ekpor rotan," katanya. Dede juga tetap berkomitmen untuk membuka satu juta lapangan kerja baru dalam tiga tahun kepemimpinannya bersama Gubernur Ahmad Heryawan, namun dia mengingatkan hal itu harus didukung masyarakat agar tersedia kondisi Jabar yang kondusif bagi investasi.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008