Pekanbaru, (ANTARA News) - Polisi menduga PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan PT Siak Raya Timber terlibat kasus pembalakan liar di Kabupaten Kampar, Riau. "Hasil pemeriksaan saksi mengarah pada keterlibatan dua perusahaan itu. Meski begitu kami masih mengedepankan asas praduga tak bersalah," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Zulkifli di Pekanbaru, Jumat. Dugaan polisi tersebut merupakan hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan Tim Gabungan Pemberantasan Pembalakan Liar yang menemukan sejumlah lokasi penimbunan puluhan ribu batang kayu tebangan liar pada Maret lalu. Lokasi penimbunan tersebar di daerah Desa Gunung Sahilan, Kecamatan Gunung Sahilan dan Desa Simalinyang, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Dugaan keterlibatan PT RAPP milik taipan Sukanto Tanoto dan PT Siak Raya Timber berdasarkan pemeriksaan terhadap enam orang saksi pekerja lapangan dari subkontraktor dua perusahaan tersebut. Selain itu, ujarnya, lokasi penimbunan kayu liar berada di dalam areal perusahaan. Polisi kini memeriksa kontrak kerja antara subkontraktor dan pihak perusahaan termasuk izin perusahaan di kawasan tersebut. Dalam waktu dekat, polisi akan segera memanggil pimpinan dua perusahaan itu untuk dimintai keterangan. Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, berbagai jenis kayu tanpa izin yang ditemukan polisi memiliki diameter rata-rata 30 - 60 cm namun ada beberapa yang mencapai dua meter. Di lokasi pertama, panjang tumpukan timbunan kayu yang ditimbun mencapai satu kilometer sedangkan tingginya mencapai lima meter. Di lokasi lain ada yang ditimbun dengan kedalaman 10 meter. Sedangkan dari kawasan hutan di Kecamatan Gunung Sahilan, polisi menemukan timbunan kayu di sejumlah lokasi. Kayu-kayu itu ditumpuk mencapai tinggi lima meter dalam radius sekitar satu kilometer. Di perbatasan Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi polisi menemukan timbunan kayu yang disembunyikan di dalam lubang sedalam 10 meter dan ditimbun tanah. Timbunan kayu liar itu ditemukan secara tidak sengaja setelah tanah di atas kayu-kayu tersebut terbongkar akibat hujan deras dan banjir di kawasan itu. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008