Jakarta (ANTARA News) - Meski dikenal sebagai penemu teori total football di era pelatih Rinus Michel, Belanda sekarang ini tidak lebih hanya sebagai tim unggulan, tanpa bisa mencapai puncak setelah Euro 1988. Sejak Trio Maut (Marco Van Basten, Ruud Gullit dan Frank Rijkaard) yang mengantar Belanda untuk pertama kalinya meraih mahkota juara Euro 1988, prestasi negara penghasil keju itu terus memudar. Pada Euro 2008 yang berlangsung di Austria dan Swiss 6-29 Juni mendatang, tepat 20 tahun setelah ia ikut berjasa mengantar Tim Oranye ke tangga juara, Van Basten sekarang beralih tugas sebagai pelatih. Van Basten tentunya masih ingat salah satu kenangan paling indah dalam karirnya sebagai pemain ketika tendangan volinya menaklukkan kiper Uni Soviet Rinat Desayev dan sekaligus mengantar Belanda ke tangga juara dengan skor 2-0 di Stadion Olimpiade Munich 25 Juni 1988. Seperti yang dikutip dari kantor berita AFP, yang cukup mengkhawatirkan Van Basten dengan pasukan mudanya adalah di sektor pertahanan. Kondisi itu bisa dilihat ketika Belanda dipaksa bermain imbang 1-1 dengan Denmark dalam pertandingan persahabatan di Eindhoven, Kamis lalu. Meski secara teknik pada pemain Belanda mempunyai teknik yang luar biasa, tapi barisan belakang, terutama di pertahanan bagian tengah yang mengandalkan John Heintiga dan Joris Mathysen, terlihat masih mudah diserang. Sebagai bagian integral dari tim, Van Basten mengakui bahwa secara keseluruhan, ia cukup puas dengan penampilan tim. "Kami belajar banyak dari banyak tipe permainan," kata Van Basten yang akan meninggalkan tim nasional Belanda untuk bergabung dengan Ajax. Van Basten dan timya setidaknya belajar banyak dari pertandingan menghadapi Denmark, setidaknya ia sudah bisa melihat kekuatan mereka sebelum menghadapi juara dunia Italia pada pertandingan pertama 9 Juni mendatang. Strategi bermain menyerang dengan mengandalkan Wesley Sneijder dan Arjen Robben, Rafael Van der Vaart serta Ruud van Nistelrooy membuah hasil ketika mereka unggul terlebih dulu. Meski barisan depan cukup diandalkan, tapi pertahanan yang dipercayakan kepada padangan Heintiga dan Mathysen tidak cukup solid dan masih sering melakukan kesalahan. Bahkan Mathysen melakukan kesalahan fatal ketika ia berhasil diperdaya oleh Nicklas Dendtner yang dengan mudah memberikan umpan kepada rekannya Christian Poulsen untuk mencetak gol balasan untuk Denmark pada menit ke-56. "Barisan pertahanan memang tidak melakukan tugas mereka dengan baik. Selain itu, tim Denmark melakukan pergerakan dengan baik dalam menciptakan gol," kata Van Basten. Beruntung Belanda memiliki kiper sekelas Edwin van Der Sar yang akan menjadi andalan terakhir di bagian pertahanan. Penampilannya yang gemilang saat mengantar Manchester United (MU) ke tangga juara Liga Champions beberapa waktu lalu, setidaknya akan mempertebal kepercayaan diri pada pemain belakang. Meski relatif lebih baik dibanding barisan belakang, barisan depan Belanda yang diperkuat oleh sederet penyerang handal, sebenarnya tidak begitu istimewa. Penyerang Ruud van Nistelrooy, Robin van Persie, dan Dirk Kuyt yang begitu cemerlang saat membela klub masing-masing, justru kehilangan sinar bila bergabung dalam tim nasional. Kondisi terlihat tidak saja saat bermain imbang 1-1 dengan Denmark beberapa waktu lalu, tapi juga ketika hanya mampu menang tipis 1-0 saat berhadapan dengan tim papan bawah Luksemburg pada babak kualifikasi. Di bawah pelatih Van Basten, Belanda dipastikan akan berusaha untuk mengubah takdir sebagai tim spesialis semifinal (1976, 1992, 2000 dan 2004). Setidaknya, kenangan indah pada Euro 1988 bisa ditularkan kepada para pemain muda tim Belanda yang dipersenjatai bakat permainan menyerang. "Kami mempunyai banyak pemain muda dengan kemampuan menyerang yang sangat baik dan itu adalah modal yang sangat berharga," kata Van Basten yang menggantikan Dick Advocaat. Daftar pemain: Kiper: 1-Edwin van der Sar (Manchester United) 16-Maarten Stekelenburg (Ajax Amsterdam) 13-Henk Timmer (Feyenoord) Belakang: 14-Wilfred Bouma (Aston Villa) 15-Tim de Cler (Feyenoord) 3-John Heitinga (Ajax Amsterdam) 4-Joris Mathijsen (Hamburg SV) 12-Mario Melchiot (Wigan Athletic) 2-Andre Ooijer (Blackburn Rovers). Tengah: 20-Ibrahim Afellay (PSV Eindhoven) 5-Giovanni van Bronckhorst (Feyenoord) 8-Orlando Engelaar (Twente Enschede) 17-Nigel de Jong (Hamburg SV) 10-Wesley Sneijder (Real Madrid) 23-Rafael van der Vaart (Hamburg SV) 6-Demy de Zeeuw (AZ Alkmaar) Depan: 21-Ryan Babel (Liverpool) 19-Klaas Jan Huntelaar (Ajax Amsterdam) 18-Dirk Kuyt (Liverpool) 9-Ruud van Nistelrooy (Real Madrid) 7-Robin van Persie (Arsenal) 11-Arjen Robben (Real Madrid) 22-Jan Vennegoor of Hesselink (Celtic) (*)

Pewarta: Oleh Atman Ahdiat
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008