New York (ANTARA News) - Perwakilan Indonesia di New York dan komunitas Amerika Serikat yang memiliki ikatan dengan Indonesia, "Friends of Indonesia" akan terus membuka akses pasar bagi produk ekspor unggulan Indonesia di tengah surplus perdagangan per tahun yang dialami Indonesia rata-rata 2,65 miliar dolar AS . "Secara umum ,kegiatan perdagangan antara Indonesia dengan AS melalui 12 pelabuhan di wilayah kerja KJRI New York terus mengalami peningkatan. Tantangan dan peluang Indonesia saat ini adalah menerjemahkan berbagai peluang menjadi interaksi ekonomi yang produktif dan saling menguntungkan," kata Konsul Jenderal RI di New York Trie Edi Mulyani kepada ANTARA News di New York, Minggu, ketika memaparkan soal hasil kunjungannya ke Indonesia baru-baru ini. Bersama delegasi American Indonesia Chamber of Commerce, Trie baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Riau (pada 6-8 Juli), Jakarta (9 Juli), Bandung (10 Juli) dan Bali (11-12 Juli) dalam upaya memperkuat jaringan di antara para pengambil keputusan di AS dan Indonesia guna memajukan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan dan pariwisata Indonesia. "Itu juga untuk melihat perkembangan potensi ekonomi Indonesia yang dapat dijadikan aset diplomasi Indonesia di Amerika Serikat," kata Trie. Menurut Konjen RI itu, Konsulat Jenderal RI New York bersama Friends of Indonesia akan terus menjalankan berbagai program untuk membuka dan memperluas akses pasar bagi produk unggulan Indonesia. Program akan mencakup upaya memfasilitasi pertemuan antara pengusaha serta badan-bada swasta, berpartisipasi dalam pameran dagang, mendatangkan misi dagang Indonesia, serta bertemu dengan para pejabat kunci pemerintahan setempat --seperti gubernur dan walikota-- di AS guna menjajaki berbagai kemungkinan kerja sama. Seperti yang diungkapkan Trie, kegiatan perdagangan antara Indonesia dan AS melalui 12 pelabuhan di wilayah kerja yang menjadi tugasnya terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2007, nilai total perdagangan Indonesia naik menjadi sekitar 3,65 miliar dolar AS dibandingkan tahun 2006 yang berjumlah 3,3 miliar dolar. Ekspor Indonesia tahun 2007 naik sebesar 3,1 prosen menjadi 3,3 miliar dibandingkan tahun 2005 sementara impor Indonesia yang sempat turun pada tahun 2006 dari 514 juta dolar pada tahun 2005 menjadi 423,6 juta dolar pada 2006, kembali meningkat menjadi 506,6 juta dolar pada tahun 2007. "Dengan demikian, Indonesia terus mengalami surplus perdagangan dari tahun 2005 sampai 2007 dengan rata-rata kenaikan sebesar 2,65 miliar dolar per tahun," kata Trie. Dalam kunjungan kerjanya ke Indonesia pada 6-12 Juli, Trie antara lain didampingi Presiden American Indonesia Chamber of Commerce (AICC) Wayne Forest. Kunjungannya itu dikatakannya untuk berbagai pengalaman, informasi pasar serta cara-cara menjalin bisnis dengan para pemangku kepentingan di 15 negara bagian di wilayah pantai timur AS yang menjadi wilayah kerja KJRI New York. Selama kunjungan di Indonesia, Konjen dan Presiden AICC antara lain melakukan pertemuan dengan Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah, pimpinan Otorita Batam, mengunjungi perusahaan-perusahaan AS serta daerah yang berpotensi mendukung kawasan perdagangan bebas. Di Jakarta, delegasi dari New York itu bertemu dengan produsen obat-obatan dan nutrisi serta Gubernur Bank Indonesia Boediono untuk mendapatkan informasi terkini soal kebijakan umum ekonomi dan moneter Indonesia. Delegasi juga mengunjungi Bandung untuk menghadiri seminar soal pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan tinggi di Universitas Parahyangan dan keesokan harinya terbang ke Bali. Di Bali, Konjen RI, Presiden AICC dan rombongan melakukan pertemuan dengan pejabat Pemda Provinsi Bali, Kadin Bali serta manajemen Bali Tourist Promotion Board (BTDC). Dalam kesempatan kunjungan ke Bali, Trie Edi Mulyani menyampaikan informasi mengenai penghargaan terhadap Bali yang sebagai Pulau Terbaik di Asia tahun 2008 oleh majalah Travel and Leisure pada 24 Juli lalu di New York.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008