Jakarta (ANTARA) - Petenis remaja asal Amerika Serikat Coco Gauff meraih gelar tunggal WTA pertamanya pada turmanen Upper Austria Ladies Linz, Minggu (13/10), untuk menjadi juara WTA Tour termuda sejak 2004.

Dikutip dari AFP, Senin, Gauff mengalahkan juara Roland Garros 2017 Jelena Ostapenko dari Latvia 6-3, 1-6, 6-2 pada final, yang membawa petenis berusia 15 tahun itu meraih gelar pertamanya.

"Saya masih terhanyut dan syok," kata Gauff kepada pers seusai kemenangannya sebagaimana dikutip laman resmi WTA Tour.

"Saya kira gila mengatakan ini adalah gelar WTA pertama saya. Ini jelas tidak ada di kalender pada awal tahun, karena saya tidak berpikir saya akan memiliki kesempatan untuk masuk, dan sekarang saya juara, jadi ini gila."

Baca juga: Tentang si sensasional Cori 'Coco' Gauff

Baca juga: Petenis remaja Cori "Coco"Gauff kejutkan ayahnya di Wimbledon


Ini adalah akhir yang menakjubkan pada pekan yang sudah layak dicatat oleh Gauff, yang berubah dari kalah pada babak final kualifikasi namun memasuki babak utama sebagai lucky loser dan meraih kemenangan atas petenis Top 10 untuk pertama kalinya atas Kiki Bertens pada perempat final WTA perdananya.

Petenis remaja Amerika itu melanjutkan untuk mencapai semifinal tingkat tur dan final pertamanya sebelum kemenangan 99 menit atas Ostapenko memberinya trofi.

Sudah dijamin mencapai Top 100 untuk pertama kalinya setelah beberapa kemenangan pertamanya minggu ini, Gauff diproyeksikan akan naik ke Top 75 pada peringkat WTA yang akan diumumkan Senin ini.

"Benar-benar gila bahwa saya masuk sebagai lucky loser dan sekarang saya juara," kata Gauff.

"Ayah saya memberi tahu saya ketika saya masuk, sebelum pertandingan pertama babak utama, dia berkata, 'Kamu tidak bisa kalah dua kali di turnamen yang sama!'" Gauff melanjutkan. "Aku yakin dia tidak pernah mengira akan sejauh ini, menjadi juara, tapi kurasa dia benar!"

Gauff (15), yang mengawali musim ini pada peringkat di luar Top 600, menjadi peraih gelar WTA termuda sejak Nicole Vaidisova dari Republik Ceko yang memperoleh juara di Vancouver dan Tashkent pada usia 15 tahun, lima bulan pada 2004.

Gauff juga menjadi pemain kedua pada dua musim terakhir yang meraih debut gelar WTA tunggal sebagai lucky loser, menyamai sesama petenis remaja Olga Danilovic, yang menjadi lucky loser ketika ia memperoleh trofi pada Moscow River Cup musim lalu.

Petenis Amerika itu sudah mempunyai rencana untuk menggunakan sebagian hadiah uang dari gelar tunggal pertamanya. "Saya tahu Halloween sebentar lagi, dan ini adalah salah satu favorit saya setiap tahun, maka saya kira saya akan sedikit berbelanja untuk kostum saya dan memastikan ini tepat," kata Gauff yang merahasiakan kostumnya.

"Rahasia, karena saya tahu tahun lalu mereka mengadakan kontes WTA untuk kostum terbaik dan saya juara ketiga. Tahun ini target saya menjadi yang pertama," katanya kepada laman WTA.

Baca juga: Serena dan Coco sama-sama terinspirasi wanita ini

Baca juga: Coco Gauff ingin tetap selesaikan sekolah

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019