Semarang (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Tjahjo Kumolo meminta pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian harus minta maaf kepada petani dan mengganti rugi atas kegagalan panen padi jenis supertoy di Grabag Kabupaten Purworejo. "Menanam padi jenis itu atas dukungan pemerintah tetapi kenyataannya gagal panen sehingga bermasalah. Harusnya sebelum menanam petani diberikan jaminan lebih dahulu dari pemerintah," kata Tjahjo Kumolo ketika dihubungi dari Semarang, Jumat malam. Menurut Tjahjo, petani jangan dikorbankan dan pemerintah harus memberi ganti rugi kepada petani sesuai janji yang diberikan. "pemerintah dalam hal ini Depateme Pertanian harus bertanggung jawab, jangan lepas begitu saja sehingga merugikan petani di Purworejo," katanya. Demikian pula, katanya, kasus blue energi yang didukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bagaimana kejelasannya sekarang. "Jangan sampai negara Indoesia dipermalukan dunia karena temuan-temuan yang tidak jelas tapi sudah mendapatkan dukungan dari Presiden," kata Tjahjo yang anggota DPR RI dari pemilihan Jateng. Para menteri kabinet sekarang jangan tinggal diam, harusnya Menteri Pertanian dalam hal kasus benih padi jenis supertoy di Kabupaten Purworejo bertanggung jawab, jangan sampai rakyat yang harus dikorbankan menanggung kerugian. Pada kasus supertoy, sejumlah petani Desa Grabag, Kabupaten Purworejo menuntut ganti rugi sekitar Rp1,65 miliar kepada PT Sarana Harapan Indopangan (SHI) yang melakukan budidaya bibit padi supertoy di areal sawah desa itu. Para petani dirugikan karena padi jenis supertoy yang di tanam ternyata tidak membuahkan hasil. Pada 17 April 2008 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri panen perdana padi supertoy di areal tersebut. Pengembangan budidaya supertoy di desa itu semula seluas 103,01 hektare namun kini areal tinggal sekitar 96,32 hektare karena sejumlah petani beralih menanam padi IR setelah gagal panen supertoy. Pemerintah harus cepat menyelesaikan kasus ini dan meminta maaf kepada petani yang dirugikan, demikian Tjahjo.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008