Paris, (ANTARA News) - Dua warga Prancis yang disandera oleh para perompak Somalia selama dua pekan telah dibebaskan oleh militer Prancis dalam satu operasi yang menewaskan seorang perompak, demikian diumumkan oleh istana kepresidenan Elysee di sini Selasa. "Seorang perompak tewas dan enam lainnya ditangkap" dalam operasi Senin malam atas perintah Presiden Nicolas Sarkozy, kata pernyataan itu, seperti diwartakan AFP. "Presiden senang dengan keberhasilan operasi ini" dan mengirimkan "ucapan selamat yang hangat" kepada tentara-tentara yang mengambil bagian dalam operasi itu, katanya. Sarkozy mengeluarkan pernyataan Senin malam di ruang pers di Elysee. Para pembajak menangkap kapal layar Prancis Carre d`as berukuran 16 meter yang dicatat berbendera Venezuela di Teluk Aden pada 2 September dan menempatkannya di desa Bargal, sarang perompak di Somalia utara yang juga wilayah semi-otonomi Puntland. Komando Prancis melakukan satu operasi pada April dan menangkap enam perompak setelah para pembajak Somalia itu menangkap kapal layar mewah Prancis, Le Ponant, dengan 30 awaknya, termasuk 22 warga Prancis, dan menyandera mereka selama sepekan. Para menteri luar negeri Eropa Senin sepakat untuk membentuk satu `satuan koordinasi` untuk membantu mengatasi masalah yang makin meningkat soal pembajakan di lepas pantai Somalia itu, dengan kemungkinan pembentukan satu misi angkatan laut Uni Eropa di masa depan. "Sumber-sumber perompakan telah berkembang secara menghebohkan," kata Bernard Kouchner, menteri luar negeri Prancis yang menjabat sebagai ketua rotasi Uni Eropa, mengenai operasi-operasi yang berlangsung sangat cepat, berteknologi tinggi dan melibatkan kapal-kapal kecil dan besar itu. "Kami menanggapi seruan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang mengimbau perlunya dilakukan perlindungan internasional," kata Kouchner.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008